Sumber: Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan melaporkan delapan kasus virus korona baru pada hari Senin (4/5). Berdasarkan data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), seluruh kasus baru berasal dari luar negeri alias kasus impor.
Kasus infeksi virus corona baru ini akan membuat total kasus di Negeri Ginseng mencapai 10.801. Di sisi lain, ini adalah kali ketiga tidak ditemukan kasus infeksi virus yang ditularkan secara lokal.
Pada 30 April, Korea Selatan melaporkan tidak ada kasus virus lokal tambahan untuk pertama kali dalam 72 hari penyebaran virus corona. Hal itu kembali terulang pada Sabtu (2/5) lalu.
Baca Juga: Tegang! Korsel dan Korut terlibat aksi saling tembak di zona demiliterisasi
Perlambatan infeksi baru mendorong Korea Selatan untuk mengakhiri kampanye jarak sosial 45 hari dan beralih ke apa yang disebut skema karantina kehidupan sehari-hari mulai Rabu (6/5).
Walau berhasil menekan jumlah kasus penyebaran virus corona lokal, kasus-kasus impor tetap menjadi ancaman.
Dari delapan kasus yang diumumkan semuanya diimpor, meningkatkan jumlah kasus tersebut menjadi 1.099. KCDC mengungkapkan, lebih dari 90% kasus impor berasal dari warga negara Korea Selatan yang kembali ke negaranya.
Sementara itu, korban meninggal di Korea Selatan akibat virus corona bertambah dua menjadi 252.
Secara total, 9.217 orang di Korea Selatan telah pulih dari virus, naik 34 dari sehari sebelumnya. Sejauh ini, 85% pasien telah sembuh. Tingkat kematian keseluruhan mencapai 2,33%.
Baca Juga: Hebat, dua minggu berturut-turut infeksi virus corona baru di Korea di bawah 15 kasus
Korea Selatan yang memiliki populasi sekitar 50 juta, telah menguji 633.921 orang sejak 3 Januari, termasuk 2.948 tes yang dilakukan sehari sebelumnya.
Daegu, wilayah yang dilanda virus terburuk di negara itu yang terletak 300 kilometer tenggara Seoul, tidak menambahkan kasus. Kota ini menyumbang 64% dari total Covid-19 kasus nasional.
Otoritas kesehatan mengatakan mereka tetap waspada selama liburan yang berlangsung hingga Selasa, karena banyak warga bepergian di seluruh negeri di tengah pembatasan perjalanan ke luar negeri.