kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.779   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.470   -9,22   -0,12%
  • KOMPAS100 1.154   0,14   0,01%
  • LQ45 915   1,41   0,15%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,48   0,31%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,97   0,69%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Hobi makan junk food, Donald Trump kini alami obesitas


Minggu, 17 Februari 2019 / 10:44 WIB
Hobi makan junk food, Donald Trump kini alami obesitas


Sumber: AFP | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Seriat Donald Trump mengalami peningkatan berat badan sejak tahun lalu. Bahkan, ia disebut sudah mengalami obesitas sejalan dengan hobinya makan junk food

Dilaporkan AFP, dokter kepresidenan AS Sean Conley dalam pernyataannya menyebut Donald Trump mengalami kenaikan berat badan dalam pemeriksaaan tahunannya belum lama ini. Meski begitu, sang presiden disebutnya dalam kondisi kesehatan yang baik. 

"Memastikan bahwa presiden tetap dalam kondisi kesehatan yang sangat baik secara keseluruhan merupakan tujuan saya," katanya dalam sebuah pernyataan singkat.

Meski disebut sehat, tetap saja pola hidup Trump kerap jadi sorotan. Pasalnya pria 72 tahun tersebut amat gemar makan junk food namun jarang melakukan aktivitas fisik yang cukup.

Dalam laporannya, Trump memiliki berat badan 243 pound atau sekitar 110 kilogram. Berat badan Trump naik dari tahun sebelumnya yang seberat 239 pound.

Denyut jantung saat istirahat juga meningkat menjadi 70 kali per menit, dibandingkan dengan 68 kali per menit pada tahun sebelumnya.

Dokter Theodore Strange, associate chair of medicine di Rumah Sakit Universitas Staten Island di New York, mengatakan setelah meninjau laporan kesehatan tersebut, ia menyebut secara teknis Trump sudah masuk dalam kategori obesitas.

"Hasilnya menunjukkan seorang pria berusia 72 tahun yang memenuhi kriteria untuk obesitas dengan BMI (indeks massa tubuh) 30," kata Strange. Hal ini disebutnya meningkatkan risiko ganggung jantung yang lebih tinggi. 

Di sisi lain Trump memiliki sejarah kolesterol tinggi dan tahun ini dosis obat anti kolesterolnya, Rosuvastatin, dinaikkan dari 10mg rendah per hari menjadi 40mg.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×