Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
HONG KONG. Pemerintah Hong Kong membatalkan perundingan krisis dengan pengunjuk rasa pro-demokrasi. Padahal, pengunjuk rasa sudah memblokir sejumlah jalan utama Hong Kong selama hampir dua pekan.
Menurut Carrie Lam, Pimpinan kedua Hong Kong mengatakan, okupansi oleh pengunjuk rasa dilakukan secara ilegal dan harus diakhiri. Pemerintah Hong Kong juga menegaskan tidak akan memulai negosiasi pada hari ini seperti rencana semula.
"Kami tidak dapat menerima bahwa sejumlah orang yang akan berunding melakukan okupansi ilegal. Saya khawatir aksi ini akan menggunakan kesejahteraan rakyat untuk posisi tawar menawar," kata Lam.
Blokade yang dilakukan pelajar Hong Kong menuntut dilakukannya pelaksanaan pemilu langsung tanpa ada intervensi pemerintah pusat China.
"Saya sangat kecema. Alasan pemerintah dalam membatalkan dialog ini sangat lemah. Mungkin banyak orang yang lelah dan pulang ke rumah. Namun, masalah masih tetap ada," jelas Chiu Shing Chung, pelajar yang ikut dalam aksi unjuk rasa di Admiralty, kemarin.
Dalam pernyataannya di halaman Facebook, Hong Kong Federation of Students menyatakan, penundaan perundingan ini sangat mengecewajab dan menunjukkan ketidaktulusan pemerintah Hong Kong.
Sementara itu, indeks Hang Seng ditutup dengan lonjakan 2,1% kemarin sebelum Lam menunda perundingan. Indeks acuan Hong Kong ini sempat menorehkan penurunan terbesar dua harian sejak Februari pada pekan lalu setelah polisi menggunakan gas airmata untuk membubarkan aksi demonstrasi.