CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Hubungan memanas, Mahathir ogah kerja sama lagi dengan Anwar Ibrahim


Kamis, 25 Juni 2020 / 06:46 WIB
Hubungan memanas, Mahathir ogah kerja sama lagi dengan Anwar Ibrahim
ILUSTRASI. Mahathir Mohammad dan Anwar Ibrahim pada 1997 silam. REUTERS/David Loh


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Suhu politik di Malaysia masih jauh dari kata adem. Hubungan dua politisi senior Malaysia mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad dan Pemimpin Oposisi Anwar Ibrahim semakin memanas.

Mahathir bereaksi keras setelah Anwar dan partai pimpinannya Partai Keadilan Rakyat (PKR) menolak proposal koalisi oposisi Pakatan Harapan (PH) yang mencalonkan Mahathir untuk ketiga kalinya sebagai orang nomor satu di negeri “Jiran”.

“Saya tidak akan bekerja sama lagi dengan Anwar karena dia tidak ingin bekerja sama dengan saya. Saya harus mencari opsi lain untuk menjabat kembali sebagai PM. Pastinya ada jalan lain,” ucap Dr M, panggilan akrabnya ketika diwawancarai Sin Chew Daily, Selasa (23/06/2020).

Baca Juga: Mahathir buka-bukaan soal alasan ingin jadi Perdana Menteri Malaysia lagi

Mahathir mengkritik pedas keputusan Anwar yang menurutnya tidak tepat. “Anwar sudah sangat lama menjadi oposisi. Sebelum saya bergabung dengan koalisinya, terbukti mereka gagal pada pemilu 2008 dan 2013. Mereka tidak dapat menang.” “Ketika saya bergabung, Pakatan mendapat dukungan yang signifikan dari suku Melayu dan berhasil menang.”

Mahathir merujuk perannya telah berhasil menggiring warga suku Melayu untuk memilih Pakatan Harapan pada pemilu 2018 lalu. Politisi yang akan berusia 95 tahun pada 10 Juli mendatang itu menegaskan Pakatan jelas memerlukan suara suku Melayu.

Baca Juga: Ingin jadi PM Malaysia ketiga kali, Mahathir bidik tuntaskan kasus korupsi lawannya

“Suku Melayu tidak akan memberikan suara mereka kepada partai multi-rasial, mereka hanya akan memilih partai Melayu, salah satunya melalui partai saya Bersatu,” tukas Mahathir.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×