kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Mahathir buka-bukaan soal alasan ingin jadi Perdana Menteri Malaysia lagi


Rabu, 24 Juni 2020 / 14:13 WIB
Mahathir buka-bukaan soal alasan ingin jadi Perdana Menteri Malaysia lagi
ILUSTRASI. Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. REUTERS/Lim Huey Teng


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, buka-bukaan mengenai alasan mengapa dia ingin mencalonkan diri lagi untuk yang ketiga kalinya.

Diwawancarai harian berbahasa China, Sin Chew Daily, Mahathir menuturkan dia ingin kembali menjabat karena para penerusnya mengabaikan nasihatnya dalam memerintah negara.

"Pengalaman saya, ketika saya mencoba menasihat PM, mereka tidak akan mengacuhkan bahkan tidak peduli dengan ucapan saya," jelasnya.

Baca Juga: Ingin jadi PM Malaysia ketiga kali, Mahathir bidik tuntaskan kasus korupsi lawannya

Dia menuturkan pengalaman itu dia dapatkan bersama mantan PM Abdullah Badawi, dan Najib Razak yang dia kalahkan dalam pemilu 2018. Mahathir Mohamad memang kembali menjadi PM Malaysia pada 2018. Namun, dia secara mengejutkan mengundurkan diri pada Februari lalu.

Posisinya kemudian digantikan mantan sekutunya di Partai Bersatu, Muhyiddin Yassin, di mana kini sang veteran hendak mengambil lagi posisinya.

Dikutip Malay Mail Selasa (23/6/2020), Mahathir berujar dia ingin jadi PM Malaysia untuk ketiga kalinya demi "memperbaiki" dugaan korupsi dari pemerintahan Muhyiddin dan Najib.

Baca Juga: Bagi Mahathir, lawan sesungguhnya bukan Muhyiddin tapi Najib Razak

Politisi berjuluk Dr M tersebut menyatakan, dia tidak akan mengambil jabatan "Menteri Senior" jika Anwar Ibrahim menjabat. Mantan PM yang periode pertamanya berkuasa pada 1981 sampai 2003 itu mengklaim, setiap PM ingin membentuk warisannya sendiri daripada mendengarkan dia.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×