kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Hujan tanpa henti, Manila terbenam


Selasa, 07 Agustus 2012 / 16:07 WIB
Hujan tanpa henti, Manila terbenam
ILUSTRASI. Kurs rupiah hari ini (8/7) diperkirakan melemah terhadap dollar AS karena nada hawkish The Fed. ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/05/05/2021.


Reporter: Rika Theo, AFP, Businessweek, The Inquirer |

MANILA. Hujan lebat mengguyur Manila tanpa henti sejak hari Senin sore. Ibukota Filipina itu pun terbenam banjir. Sekitar 20.000 penduduk harus mengungsi.

Hari ini, banjir yang melanda kota itu makin parah. Di beberapa tempat air bahka n sudah setinggi leher orang dewasa. Akibatnya, pemerintah Filipina memerintahkan untuk menutup sekolah-sekolah, bursa saham, dan kantor pemerintah. Gubernur Bank Sentral Filipina juga menyatakan takkan ada transaksi hari ini.

“Jika dipersentase, setidaknya 50% Metro Manila terbenam banjir,” kata Jean Navarez dari Badan Cuaca pemerintah. Banjir itu dibawa oleh hujan angin muson barat daya. Jean memperingatkan bahwa banjir bisa memburuk jika dam La Mesa menguap. La Mesa adalah satu-satunya waduk penampungan air di kota berpenduduk 12 juta jiwa itu.

Ia juga mengatakan hujan deras masih akan mengguyur Manila dalam 24 jam ke depan. Pemerintah Filipina pun telah menaikkan peringatan bahaya ke level tertinggi.

Bagi para warga Manila, bencana ini mengingatkan mereka pada banjir yang disebabkan oleh Topan Ketsana tahun 2009. Topan tersebut menewaskan lebih dari 400 orang.

“Ini bisa seburuk Ketsana jika banjir berlangsung hingga malam ini,” ujar Kepala Pertahanan Sipil Benito Ramos hari ini.

Ia menambahkan, hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa.

Nilai kerusakan

Banjir sering menerpa Filipina akibat angin siklon yang berembus dari Samudara Pasifik. Ini menimbulkan kritik terhadap ketidaksiapan pemerintah Filipina dalam menghadapi musibah rutin tersebut.

Menurut Sekretaris Badan Perencanaan Ekonomi Arsenio Balisacan, kerusakan akibat topan badai dan bencana alam lainnya di tahun lalu mencapai US$ 1,42 miliar.

“Pertanian akan terpukul terutama jika badai memburuk dan kerusakan menyebar ke daerah penanaman padi,: ujar Radhika Rao, ekonom Forecast Pte di Singapura. Ia memperkirakan inflasi Filipina akan naik di kuartal ketiga.

Pekan lalu, topan Saola telah menyerang Manila dan bagian utara Filipina selama berhari-hari dan memakan 51 korban jiwa. Saola adalah topan ke-7 dari 20 topan dan badai yang diprediksi akan memukul Filipina tahun ini.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×