Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MANILA. Ibukota Filipina, Manila dan beberapa provinsi utama negara tersebut, diserang banjir hebat pasca hujan deras. Kondisi tersebut menyebabkan pasar finansial, perkantoran, dan sekolah ditutup.
Menurut Gubernur Bank Sentral Filipina Amando Tetangco, tidak akan ada kegiatan klearing dan trading pada hari ini. Dalam kesempatan yang terpisah, Presiden Stock Exchange Hans Sicat dan Presiden Dealing Exchange Cesar Crisol juga bilang, trading pada bursa masing-masing disuspen.
Memang, hujan lebat dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sungai dan bendungan dekat ibukota meluap. Ribuan penduduk sudah dievakuasi akibat musibah ini. Dikabarkan, hujan masih akan terjadi hingga besok (8/8).
Economic Planning Secretary Arsenio Balisacan, kerusakan yang disebabkan oleh badai dan musibah lainnnya mencapai 59,2 miliar peso atau setara dengan US$ 1,4 miliar di 2011.