Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JEDDAH. Jamaah haji tahun ini harus terus mengenakan gelang elektronik agar pihak berwenang dapat melacak mereka begitu mereka kembali ke rumah. Gelang ini dirancang untuk memantau kepatuhan jamaah untuk melaksanakan karantina mandiri selama 14 hari.
Mengutip dari Arab News, gelang yang dilengkapi dengan aplikasi bernama "Tatamman" tersebut juga mampu memantau dan mencatat status kesehatan mereka.
Jamaah diharuskan melakukan karantina sebelum memulai haji dan mengenakan gelang untuk memastikan mereka mematuhi aturan isolasi diri sebagai bagian dari langkah-langkah ketat untuk menahan penyebaran virus corona.
Arab Saudi terus mengalami penurunan COVID-19 kasus. Infeksi yang tercatat tetap di bawah tanda 2.000 untuk hari ke 10 berturut-turut. Kerajaan melaporkan 1.258 kasus baru COVID-19 pada hari Senin, Sehingga jumlah orang yang terinfeksi menjadi 280.093 sejauh ini.
Baca Juga: KJRI: Tidak ada WNI yang ditahan karena menjadi jemaah haji ilegal
Saat ini ada 35.091 kasus aktif dan enam pasien dirawat di unit perawatan kritis, meningkatkan jumlahnya menjadi 2.017 orang. Serta 32 kematian baru, menjadi 2.949 orang. Sementara sembuh ada 1.972 orang menjadi 242.053. Tercatat lebih dari 41.361 tes PCR telah dilakukan dalam 24 jam terakhir. Jumlah tes PCR yang dilakukan hingga saat ini mencapai 3,47 juta.
Kementerian Kesehatan telah melakukan kunjungan harian ke lembaga kesehatan untuk menilai tingkat komitmen mereka terhadap tindakan pencegahan virus corona. Tim telah dikirim untuk mengawasi kepatuhan pusat karantina fasilitas kesehatan di seluruh Arab Saudi.
Lebih dari 5.000 pelanggaran terjadi di Arab terkait COVID-19. Lebih dari 150 fasilitas ditutup sementara oleh kementerian sampai protokol yang tepat diimplementasikan dan pelanggaran diperbaiki. Sejumlah lembaga dapat melanjutkan operasi setelah menyelesaikan denda.