kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ikan haddock gunakan kompas magnet untuk navigasi


Rabu, 25 September 2019 / 09:24 WIB
Ikan haddock gunakan kompas magnet untuk navigasi
ILUSTRASI. Larva ikan haddock mempunyai kompas alami dalam DNA-nya sebagai alat navigasi.


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - Penelitian baru menyatakan bahwa larva ikan haddcok mempunyai kompas magnet untuk menemukan jalur mereka menuju laut. Larva ikan ini menghadap ke arah barat laut menggunakan medan magnet bumi.

Para peneliti dari University of Miami, Rosenstiel School of Marine and Atmospheric Science, dan Institute of Marine Research, Norwegia menggunakan kombinasi yang unik dalam uji coba untuk melacak pergerakan larva.

Baca Juga: Mengapa tubuh semakin gemuk seiring bertambahnya Usia?

Mereka menggunakan fasilitas uji magnetoreception atau MagLab dan Norwegia Fjord, lingkungan alami larva ikan haddock Altantik dalam percobaan tersebut.

Para peneliti mengamati larva di dalam akuarium transparan. Mereka membuat kondisi akuarium layaknya di laut. Sekedar info, Claire Paris dari Universitas Miami yang membuat akuarium tersebut,

Mereka juga melakukan uji coba pada larva di MagLab. Para peneliti memutar medan magnet tempat larva berada. Efeknya, tempat larva bergeser sekitar 90 derajat dari titik sebelumnya.

Para peneliti menunjukkan bahwa larva tetap menghadap ke barat laut meskipun mereka menghilangkan tanda di lingkungan sekitar.  

"Larva ikan haddock ini lahir di tempat penetasan dan tidak mempunyai pengalaman hidup di laut, yang menunjukkan bahwa orientasi magnetik ada dalam DNA mereka," kata Paris.

Baca Juga: Ilmuwan berhasil menemukan gen tanaman pengurang pencemaran lingkungan

Penemuan ini menjadi hal yang penting untuk memahami tahapan awal kehidupan ikan. Asal tahu saja, penelitian ini telah dipublikasikan dalam Journal iScience.

"Kompas tersebut dapat memandu hewan yang hidup di habitat yang kompleks," kata Mike Sieracki, Direktur Program Divisi Ilmu Kelautan Nastional Science Foundation.

Sieracki mengatakan jika orang dewasa mempunyai kemampuan tersebut, akan membantu mereka untuk tempat bertelur ke tempat mencari makan.

Sekedar info, National Science Foundation telah mendanai proyek penelitian ini.

Sumber: National Science Foundation



TERBARU

[X]
×