kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ilmuwan berhasil menemukan gen tanaman pengurang pencemaran lingkungan


Minggu, 22 September 2019 / 12:25 WIB
Ilmuwan berhasil menemukan gen tanaman pengurang pencemaran lingkungan
ILUSTRASI. Penelitian menemukan gen tanaman yang dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat pemupukan berlebih.


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - Peneliti dari Institut Boyce Thomson telah menemukan sepasang gen tanaman yang berfungsi mengurangi tngkat pencemaran lingkungan akibat pemupukan lahan berlebihan.

Para petani sebaiknya menggunakan pupuk secukupnya untuk tanaman pertanian. Pupuk bisa memicu masalah lingkungan jika digunakan secara berlebihan.

Baca Juga: Merekayasa genetika bakteri, peneliti gunakan robot lunak

Mengutip dari National Science Foundation (NSF), lahan pertanian dengan kadar pupuk berlebihan banyak ditemukan di dekat sungai dan danau. Ini bukan informasi bagus karena lahan tersebut telah mencemari area sungai dan danau.

Lahan tersebut bisa memperlambat pertumbuhan tanaman air. Efeknya, ikan jadi mati karena kekurangan pasokan oksigen yang dihasilkan oleh tanaman tersebut.  

Para peneliti dari Institut Boyce Thomson telah menemukan fungsi sepasang gen tanaman yang dapat menurunkan kadar pencemaran lingkungan akibat pemupukan berlebihan.

Sekedar info, penelitian ini telah dipublikasikan dalam Journal Nature Plants.

Penemuan ini bermula dari penelitian yang dilakukan seorang ilmuwan bernama Maria Harrison. Saat itu, dia sedang fokus meneliti tentang hubungan simbiosis tanaman dengan jamur mikoriza arbuskula.

Baca Juga: Burung jago migrasi, ternyata memang bakat turunan

Jamur tersebut tumbuh berkoloni pada akar tumbuhan. Selain itu, jamur itu menciptakan tempat pertukaran asam lemak dengan fosfat dan nitrogen.

Dengan begitu, jamur berhasil memulihkan tanaman dari stres layaknya saat tumbuh di musim kering. Namun, memberi makan jamur dengan asam lemak membutuhkan biaya yang mahal. Sehingga, tanaman harus mengontrol jamur agar tidak berkoloni.

Harisson dan rekan-rekannya mempelajari gen tanaman yang mengkode protein rendah yang disebut peptida CLE dalam spesies Medicago Trucatula da Brachypodium distachyon. Tujuannya, agar mereka mengetahui cara tanaman mengendalikan koloni jamur tersebut.

Peptida CLE terlibat dalam perkembangan seluler dan respon terhadap stres. Peptida CLE terdapat pada seluruh kingdom tanaman mulai dari alga hijau sampai tanaman bunga.

Baca Juga: Ini alasan bakteri bersarang dalam sel organ tubuh

Para peneliti menemukan bahwa sepasang gen CLE itu adalah modulator kunci dari simbiosis jamur mikoriza arbuskula. Gen pertama, CLE53 menurunkan tingkat koloni saat akar mulai dijajah jamur. gen kedua, CLE33 dapat menurunkan tingkat koloni ketika tanaman mengandung banyak fosfat.

Sumber : National Science Foundation



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×