kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,64   -18,87   -2.02%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Burung jago migrasi, ternyata memang bakat turunan


Sabtu, 14 September 2019 / 08:58 WIB
Burung jago migrasi, ternyata memang bakat turunan
ILUSTRASI. Burung penyanyi berbulu emas


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - Bagaimana burung bermigrasi dengan melintasi jarak yang jauh ?

Para peneliti di Penn State dan Cornell Lab of Ornithology melakukan penelitian untuk mencari jawabannya. Mereka menggunakan burung penyanyi bersayap emas dan biru sebagai objek penelitian.

Baca Juga: Merekayasa genetika bakteri, peneliti gunakan robot lunak

Sekedar info, burung penyanyi bersayap emas dan biru merupakan spesies yang memiliki kesamaan genetika.    

Para peneli menunjukkan sebuah gen berhubungan dengan pola migrasi burung penyanyi tersebut.

Sekedar info, penelitian ini merupakan yang pertama kali menggabungkan semua urutan genom dan teknologi pelacakan migrasi. Penggabungan ini berfungsi untuk menentukan satu gen yang terkait dengan serangkaian sifat komplek yang menentukan perilaku migrasi.    

Penemuan ini memberikan petunjuk tentang pentingnya konservasi untuk mengurangi populasi burung penyanyi bersayap emas. Laporan penelitian ini masuk dalam Journal Proceedings of the National Academy of Sciece.

"Migrasi ini telah menginspirasi orang sejak ratusan tahun yang lalu," kata David Toews, Ahli Biologi Penn State sekaligus pemimpin tim peneliti.

Baca Juga: Ini alasan bakteri bersarang dalam sel organ tubuh

Dia juga mengatakan migrasi ini merupakan hal yang menarik. Karena, burung melakukan navigasi sendiri.

Sebenarnya sejak beberapa dekade, para peneliti sudah mengetahui adanya komponen genetik untuk burung bermigrasi. Penelitian terbaru tentang burung telah mengidentifikasi wilayah yang luas dari gen tersebut.

Namun, para peneliti sulit untuk menentukan peran spesifik dari setiap gen. Mereka hanya menemukan satu gen yang berhubungan dengan tempat tujuan akhir burung di musim dingin.

Gen tersebut ternyata juga berhubungan dengan kelainan neurologis manusia.

"Gen yang kami kaitkan dengan penyakit atau sifat tertentu seringkali memiliki banyak fungsi lain," kata Francisco Moore, Direktur Program Divisi Lingkungan Biologi National Science Fondation.

Baca Juga: Berkat burung, ilmuwan menyempurnakan cara robot mendarat

Dia mengatakan penelitian sistem alam seperti burung penyanyi memberikan petunjuk berbagai fungsi yang dapat dilakukan oleh sebuah gen.

Sekedar info, National Science Foundation mendanai proyek penelitian ini.

Sumber : National Science Foundation




TERBARU

[X]
×