Sumber: afp.com | Editor: Dikky Setiawan
LONDON. Ilmuwan asal Inggris, Profesor Mark Post, akhirnya memperkenalkan secara resmi daging sapi buatan hasil temuannya, Senin ini (5/8).
Daging itu diciptakan Post dari ribuan helai jaringan otot yang tumbuh dari sel-sel otot sapi hidup dan dikembangkan di laboratorium miliknya di Maastricht Univercity, Belanda.
Post mengambil sel dari sapi organik dan menempatkannya dalam larutan nutrisi untuk menciptakan jaringan otot. Sel itu lalu tumbuh menjadi 20.000 helai jaringan otot daging.
Setelah menjadi helaian daging, Post mengemasnya dalam bentuk patty atau daging cincang yang dibentuk pipih dan membundar atau daging beef burger.
Post berharap, termuannya tersebut menjadi awal dari sebuah revolusi makanan. Pasalnya, daging itu bisa menjadi alternatif dari pemakaian daging hewan ternak seperti sapi.
Saat ini, ada kekhawatiran bahwa tingginya permintaan daging di seluruh dunia, akan menciptakan adanya tekanan yang berkelanjutan bagi planet Bumi.
Hal itu, karena tingginya permintaan makanan yang membutuhkan daging hewan maupun gas metana yang dihasilkannya, yang berkontribusi terhadap pemanasan global.
"Saya berharap daging ini akan menjadi daging sapi hasil budidaya, yang memiliki jawaban atas masalah-masalah utama yang dihadapi dunia," kata Post menjelang acara.
Biaya produksi Rp 3,3 miliar
Dalam acara itu, Post memproduksi 140 gram (sekitar lima ons) patty. Biaya produksinya lebih dari 250.000 euro (US$ 330.000) atau sekitar Rp 3,3 miliar (US$ 1=Rp 10.000).
Meski saat ini biaya produksinya cukup mahal, ke depan daging sapi hasil budidaya itu akan lebih murah jika diproduksi secara massal. Daging sapi buatan ini diharapkan sudah tersedia di supermarket dalam waktu 10 hingga 20 tahun ke depan.
Dicampur garam, bubuk telur, dan remah roti untuk meningkatkan rasa dan diwarnai dengan jus bit merah dan kunyit, daging buatan itu diklaim terasa mirip daging burger biasa.
Post mengklaim, daging ciptaannya itu aman dikonsumsi dan memiliki potensi sebagai pengganti daging biasa untuk jutaan orang yang melakukan diet.
"Burger kami terbuat dari sel-sel otot yang diambil dari sapi. Kami belum mengubahnya dengan cara apapun. Karena untuk sukses itu harus melihat, merasakan dan mudah-mudahan rasanya seperti daging yang nyata,” kata Post.