kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   29.000   1,24%
  • USD/IDR 16.616   9,00   0,05%
  • IDX 8.067   -160,68   -1,95%
  • KOMPAS100 1.104   -18,58   -1,66%
  • LQ45 772   -16,13   -2,05%
  • ISSI 289   -5,28   -1,79%
  • IDX30 403   -8,81   -2,14%
  • IDXHIDIV20 455   -7,63   -1,65%
  • IDX80 122   -2,25   -1,82%
  • IDXV30 131   -1,45   -1,10%
  • IDXQ30 127   -1,92   -1,49%

Ilmuwan muda temukan terapi penyembuhan Covid-19, kantongi hadiah ratusan juta


Jumat, 23 Oktober 2020 / 04:06 WIB
Ilmuwan muda temukan terapi penyembuhan Covid-19, kantongi hadiah ratusan juta
ILUSTRASI. Ilustrasi terapi pengobatan pasien Covid-19. Ritzau Scanpix/via REUTERS


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seorang gadis belia di Amerika Serikat berhasil menarik perhatian dunia. Dia adalah Anika Chebrolu, gadis berusia 14 tahun yang berhasil menemukan terapi potensial untuk pasien yang terinfeksi Covid-19 dan memenangkan uang ratusan juta. 

Berkat keberhasilannya tersebut, gadis dari Frisco, Texas, ini didapuk sebagai pemenang 3M Young Scientist Challenge tahun 2020 yang berhadiah US$ 25.000 atau sekitar Rp 366 juta. 

Anika menggunakan metodologi in-silico untuk menemukan molekul yang secara selektif dapat mengikat protein spike virus SARS-CoV-2 dalam upaya menemukan obat untuk pandemi Covid-19. 

"Dua hari terakhir, saya melihat banyak media hype tentang proyek saya karena melibatkan virus SARS-CoV-2 dan itu mencerminkan harapan kolektif kami untuk mengakhiri pandemi ini karena saya, seperti orang lain, berharap kami pergi segera kembali ke kehidupan normal kami," kata Anika. 

Baca Juga: Ini cara terbaru virus corona menginfeksi manusia

Anika yang merupakan keturunan India-Amerika sebenarnya tidak menggunakan metode in-silico untuk menemukan terapi potensial untuk Covid-19.  Kala itu, metode itu hanya digunakan untuk mengidentifikasi senyawa timbal yang dapat mengikat protein virus corona biasa. 

"Setelah menghabiskan begitu banyak waktu untuk meneliti tentang pandemi, virus, dan penemuan obat-obatan, sungguh gila untuk berpikir bahwa saya benar-benar mengalami hal seperti ini," ujar Anika seperti dilansir CNN, Senin, 19 Oktober 2020. 

Baca Juga: Singapura segera jalankan new normal dan vaksinasi corona

"Karena pandemi Covid-19 sangat parah dan dampaknya yang drastis terhadap dunia dalam waktu yang begitu singkat, saya, dengan bantuan mentor saya, mengubah arah untuk menargetkan virus SARS-CoV-2," tambahnya. 




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×