kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   6.000   0,39%
  • USD/IDR 16.214   -79,00   -0,49%
  • IDX 7.078   -4,97   -0,07%
  • KOMPAS100 1.049   -1,62   -0,15%
  • LQ45 822   1,06   0,13%
  • ISSI 212   -1,02   -0,48%
  • IDX30 422   1,89   0,45%
  • IDXHIDIV20 504   4,00   0,80%
  • IDX80 120   -0,15   -0,12%
  • IDXV30 124   -0,92   -0,73%
  • IDXQ30 140   0,91   0,65%

Ilmuwan Peringatkan Gunung Berapi Bawah Laut Ini Diprediksi Meletus pada 2025


Selasa, 07 Januari 2025 / 10:27 WIB
Ilmuwan Peringatkan Gunung Berapi Bawah Laut Ini Diprediksi Meletus pada 2025
ILUSTRASI. Para ilmuwan memperingatkan Gunung Api Axial Seamount yang terletak sekitar 470 km dari pesisir Oregon, mungkin akan meletus pada tahun 2025.


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa Gunung Api Axial Seamount yang terletak di bawah laut, sekitar 470 km dari pesisir Oregon, mungkin akan meletus pada tahun 2025.

Meskipun ini bukan ancaman langsung bagi penduduk sekitar, peringatan ini memberikan kesempatan penting bagi para ahli vulkanologi untuk meningkatkan kemampuan prediksi letusan gunung berapi di masa depan.

Lokasi dan Karakteristik Gunung Api Axial Seamount

Mengutip unilad, Axial Seamount adalah gunung api bawah laut yang menjulang setinggi 1.100 meter dengan diameter 2 km, terletak sekitar 1.400 meter di bawah permukaan laut.

Meskipun jaraknya cukup jauh dari daratan, potensi letusannya tetap menarik perhatian ilmuwan, terutama karena gunung api ini telah menjadi objek pemantauan intensif dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Barang-barang Mewah dalam Tas Hadiah Pemenang Golden Globe 2025 Senilai US$1.000.000

Salah satu hal yang membuat peringatan ini unik adalah kenyataan bahwa ilmuwan telah mampu mengidentifikasi tanda-tanda aktivitas gunung api ini jauh sebelum terjadinya letusan.

Biasanya, peringatan tentang letusan vulkanik hanya datang beberapa jam sebelum kejadian, tetapi dalam kasus Axial Seamount, para peneliti telah memperkirakan kemungkinan letusan pada tahun 2025 dengan cukup akurat.

Geolog Mark Zumberge dari Scripps Institution of Oceanography menyebut Axial Seamount sebagai "gunung api bawah laut yang paling dilengkapi instrumen di planet ini".

Pemantauan intensif selama lebih dari satu dekade menggunakan kabel dasar laut yang terhubung ke berbagai perangkat pemantauan telah memungkinkan ilmuwan untuk melacak getaran, gelombang, dan perubahan kecil yang terjadi pada gunung api ini secara real-time.

Baca Juga: Apple Habiskan US$10 Miliar untuk Proyek yang Gagal Dirilis

Tanda-Tanda Aktivitas Vulkanik

Aktivitas gunung api Axial Seamount sangat mirip dengan kondisi yang teramati sebelum letusan terakhir pada tahun 2015. Pada bulan November 2024, permukaan gunung api ini menggelembung hingga mencapai ketinggian yang sama dengan saat sebelum letusan 2015.

Hal ini menandakan bahwa magma telah menumpuk di bawah permukaan, meningkatkan tekanan di dalam gunung api dan memberi indikasi bahwa letusan mungkin sudah dekat.

Pada tahun 2015, peneliti dari Oregon State University mampu meramalkan letusan tersebut dengan tingkat akurasi yang tinggi, yang dianggap sebagai prediksi vulkanik terbaik pada saat itu. Kini, para ilmuwan berharap dapat mengulang kesuksesan tersebut dengan mengumpulkan lebih banyak data dan informasi mengenai pola aktivitas Axial Seamount.

Baca Juga: Petugas Bagasi Peringatkan Penumpang yang Mengikatkan Pita pada Koper Mereka

Penggunaan Kecerdasan Buatan dalam Pemantauan

Para ahli, termasuk vulkanolog Valerio Acocella dari Roma Tre University, menyebutkan bahwa Axial Seamount adalah gunung api yang sangat menjanjikan untuk studi lebih lanjut.

Dengan pemantauan yang lebih intensif dan penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI), mereka berharap dapat mengidentifikasi pola-pola baru dalam data gempa bumi yang terjadi sebelum letusan 2015. Teknologi ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang lebih dalam dan dapat digunakan untuk memprediksi letusan masa depan.

Namun, Acocella juga mengingatkan bahwa meskipun data semakin banyak, tidak ada "bola kristal" yang dapat memprediksi perilaku gunung api secara sempurna. Terkadang, gunung api dapat menunjukkan perilaku yang tidak terduga dan mengikuti pola yang belum pernah diamati sebelumnya.

Selanjutnya: 4 Jenis Insecurity Beserta Faktor Penyebab dan Tanda-Tandanya

Menarik Dibaca: 4 Jenis Insecurity Beserta Faktor Penyebab dan Tanda-Tandanya



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×