kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   0,00   0,00%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Imbal Hasil US Treasury 10 Tahun Sempat Tembus 4%


Rabu, 28 September 2022 / 21:39 WIB
Imbal Hasil US Treasury 10 Tahun Sempat Tembus 4%
ILUSTRASI. Imbal hasil US Treasury acuan tenor 10 tahun sempat mencapai 4% pada Rabu (28/9), sebelum turun lagi.


Sumber: CNN,Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Imbal hasil US Treasury acuan tenor 10 tahun sempat mencapai 4% pada Rabu (28/9), sebelum turun lagi.

Ini adalah pertama kalinya imbal hasil US Treasury 10 tahun bergerak di atas ambang batas 4% sejak April 2010 dan level tertinggi selama 10 tahun sejak Oktober 2008.

Seperti dikutip CNN, imbal hasil US Treasury 10 tahun penting bagi konsumen dan bisnis karena berdampak pada berapa banyak bunga yang dikenakan bank untuk berbagai jenis pinjaman, terutama hipotek.

Lonjakan dramatis imbal hasil US Treasury telah membantu mendorong tingkat rata-rata untuk hipotek 30 tahun di atas 6% untuk pertama kalinya sejak 2008.

Imbal hasil US Treasury 10 tahun telah melonjak dari sebesar 1,5% pada akhir tahun 2021, lonjakan dalam waktu yang relatif singkat.

Baca Juga: Bunga Acuan Naik, Imbal Hasil SUN Diprediksi Meningkat Lagi

Kekhawatiran tentang inflasi yang tidak terkendali telah menyebabkan Federal Reserve secara agresif menaikkan suku bunga jangka pendek. Itu telah mendorong imbal hasil US Treasury jangka panjang.

Gejolak ekonomi di Inggris dan Eropa juga menyebabkan nilai pound Inggris dan euro turun drastis jika dibandingkan dengan dolar AS. Kekuatan dolar biasanya bertepatan dengan tingkat obligasi yang lebih tinggi juga.

Bank of America (BofA) Global Research dalam sebuah catatan, akhir pekan lalu, kinerja obligasi pemerintah global berada di jalur terburuk sejak 1949 dan sentimen investor telah anjlok ke level terendah sejak krisis keuangan.

Kenaikan suku bunga yang agresif dari bank-bank sentral utama untuk menahan inflasi, bahkan ketika pertumbuhan melambat, telah mengejutkan pasar dunia dan memicu lonjakan baru dalam imbal hasil obligasi.

Baca Juga: Imbal Hasil US Treasury Naik, Pasar Obligasi Indonesia Tertekan




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×