kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Imbas Bisnis Lesu, Tupperware Ajukan Kebangkrutan


Rabu, 18 September 2024 / 14:10 WIB
Imbas Bisnis Lesu, Tupperware Ajukan Kebangkrutan
ILUSTRASI. Tupperware Brands Corp. dan beberapa anak perusahaannya mengajukan perlindungan kebangkrutan


Sumber: Reuters | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - Tupperware Brands Corp. dan beberapa anak perusahaannya mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 pada hari Selasa lalu. 

Perusahaan menyerah pada permintaan yang semakin berkurang untuk wadah penyimpanan makanan yang dulunya ikonik dan meningkatnya kerugian finansial.

Perjuangan perusahaan berlanjut setelah dorongan pandemi yang berumur pendek, ketika peningkatan memasak di rumah sempat mendorong permintaan untuk wadah plastik kedap udara yang berwarna-warni. 

Lonjakan biaya bahan baku pascapandemi seperti resin plastik, tenaga kerja dan pengiriman, semakin menekan margin Tupperware.

Baca Juga: Jika Dirikan Kembali Microsoft, Bill Gates Akan Fokus pada Kecerdasan Buatan (AI)

"Selama beberapa tahun terakhir, posisi keuangan perusahaan sangat terpengaruh oleh lingkungan ekonomi makro yang menantang," kata Chief Executive Officer Laurie Goldman dalam siaran pers.

Tupperware telah berencana untuk mengajukan perlindungan kebangkrutan setelah melanggar ketentuan utangnya dan meminta bantuan penasihat hukum dan keuangan, berdasarkan laporam Bloomberg  pada hari Senin. 

Perusahaan tersebut mencatatkan estimasi aset sebesar US$500 juta- US$1 miliar dan estimasi liabilitas sebesar US$1 miliar-US$10 miliar, menurut pengajuan kebangkrutan di Pengadilan Kepailitan AS untuk Distrik Delaware, yang menunjukkan jumlah kreditor antara 50.001-100.000.

Tupperware telah berupaya membalikkan keadaan bisnisnya sekitar empat tahun setelah melaporkan penurunan penjualan selama enam kuartal berturut-turut sejak kuartal ketiga tahun 2021, karena inflasi yang ketat terus menghambat basis konsumen berpenghasilan rendah dan menengah.

Pada tahun 2023, perusahaan tersebut menuntaskan perjanjian dengan pemberi pinjamannya untuk merestrukturisasi kewajiban utangnya, dan menandatangani kontrak dengan bank investasi Moelis & Co untuk membantu mengeksplorasi alternatif strategis.

Baca Juga: Pizza Hut akan Menaruh CV Anda di Kotak Pizza, Membantu Mendapatkan Pekerjaan

Selanjutnya: BUMA, Anak Usaha Delta Dunia (DOID) Terbitkan Obligasi Rp 1 Triliun

Menarik Dibaca: 2 Resep Kerang Hijau Saus Tiram Praktis yang Cocok Jadi Ide Jualan di Rumah




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×