Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pendiri Microsoft, Bill Gates, mengungkapkan bahwa jika ia mendirikan kembali perusahaannya, ia akan menjadikannya perusahaan berbasis kecerdasan buatan (AI).
Dalam wawancara dengan CNBC, seperti dikutip dari Windows Central, Rabu (18/9) Gates mengatakan bahwa Microsoft akan fokus pada AI untuk bersaing dengan perusahaan besar seperti OpenAI dan Google.
Gates menyadari bahwa persaingan di dunia AI lebih sulit dibandingkan dengan perangkat lunak. Ia menekankan pentingnya menemukan ceruk pasar yang belum banyak dijamah untuk bisa sukses di bidang AI. Ia juga mengkritik cara kerja beberapa perusahaan rintisan AI saat ini, yang menurutnya kurang efektif.
Baca Juga: Bukan Pelit, Warren Buffett Terapkan Prinsip Tegas pada Anak-anaknya
Meskipun Gates telah lama meninggalkan peran aktif di Microsoft dan berfokus pada filantropi, ia masih memberikan nasihat yang sangat dihargai oleh perusahaan.
Dalam wawancara tersebut, Gates menyatakan bahwa dengan modal besar, seseorang bisa mendirikan perusahaan AI baru meski hanya berbekal ide-ide awal yang sederhana.
Jika memiliki kesempatan untuk memulai dari nol, Gates mengatakan bahwa ia akan mendirikan Microsoft sebagai perusahaan berbasis AI, bersaing dengan OpenAI, Google, dan perusahaan AI lainnya.
Baca Juga: Bill Gates Investasikan 69% Portofolio Yayasan Senilai US$ 48 Miliar ke 3 Saham Ini
Namun, ia menekankan bahwa kunci kesuksesan adalah menemukan aplikasi unik untuk AI yang bisa membuat perusahaan menonjol dan memiliki peluang pertumbuhan yang besar.
Gates juga mengakui bahwa meskipun AI memiliki potensi besar, mencapai kesuksesan sebesar Microsoft di bidang perangkat lunak akan sangat sulit. Ia mengatakan bahwa sekadar percaya pada AI tidak cukup untuk menciptakan keunikan.
Menurutnya, penting untuk mengembangkan pandangan unik tentang bagaimana merancang sistem AI yang berbeda dari yang lain.
Baca Juga: Bill Gates Bongkar Rahasia Awal-awal Bangun Microsoft
Terakhir, Gates menyadari bahwa menemukan jalur yang jelas menuju kesuksesan di bidang AI adalah tantangan besar. Ia berharap, jika ia masih berusia 20-an tahun, otaknya akan mampu menemukan pola dalam cara perusahaan AI beroperasi dan menyadari kekurangan dalam pendekatan mereka.
Gates mendorong generasi muda untuk terus menjelajahi potensi AI, yang ia sebut sebagai perbatasan baru dalam teknologi.
Tantangan di Dunia AI
Industri AI telah mengalami perubahan besar dalam beberapa bulan terakhir. CEO NVIDIA, Jensen Huang, mengatakan bahwa dunia sedang menuju fase baru AI, dengan robotika dan mobil tanpa pengemudi menjadi fokus utama.
Namun, Microsoft baru-baru ini mendapat tekanan dari para investor terkait tingginya pengeluaran untuk proyek AI yang belum menghasilkan keuntungan signifikan.
Baca Juga: 6 Orang Super Kaya Dunia Ini Punya Satu Kebiasaan yang Buat Mereka Sukses
Sementara itu, OpenAI dikabarkan berada di ambang kebangkrutan dengan perkiraan kerugian mencapai $5 miliar dalam 12 bulan ke depan. Microsoft, NVIDIA, dan Apple dikabarkan akan terlibat dalam pendanaan baru untuk memperpanjang umur perusahaan pengembang ChatGPT tersebut.
Laporan juga menyebutkan bahwa 30% proyek AI akan ditinggalkan pada tahun 2025 setelah fase pembuktian konsep.