kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bill Gates Tak Percaya Konsep Istirahat saat Mendirikan Microsoft


Selasa, 10 September 2024 / 13:32 WIB
Bill Gates Tak Percaya Konsep Istirahat saat Mendirikan Microsoft
ILUSTRASI. 49 tahun yang lalu, Bill Gates dan Paul Allen mendirikan Microsoft. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Fortune | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. 49 tahun yang lalu, Bill Gates dan Paul Allen mendirikan Microsoft, perusahaan yang telah memberikan dampak mendalam pada industri perangkat lunak dan teknologi secara keseluruhan.

Dari perusahaan rintisan kecil, Microsoft kini memiliki kapitalisasi pasar senilai US$3,125 triliun, menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia. Kesuksesan ini tidak terjadi tanpa dedikasi luar biasa dari para pendirinya, terutama Bill Gates yang, di masa awal Microsoft, jarang sekali mengambil waktu istirahat.

Masa-Masa Awal Microsoft: Kerja Tanpa Henti

Dalam pidato kelulusan di Universitas Northern Arizona tahun 2023, Gates mengungkapkan bahwa ketika ia berusia 20 tahun dan baru saja mendirikan Microsoft, ia hampir tidak percaya pada konsep istirahat.

“Ketika saya seusia kalian, saya tidak percaya pada liburan. Saya bahkan tidak percaya pada akhir pekan,” kata Gates.

Baca Juga: Pasang Surut Persahabatan Selama 30 Tahun Bill Gates dan Warren Buffett

Ia mendorong timnya untuk bekerja berjam-jam dan terus-menerus memantau siapa saja yang bekerja hingga larut malam.

Gates sering mengawasi tempat parkir Microsoft setiap hari untuk melihat siapa yang pulang lebih awal dan siapa yang bekerja lembur. Namun, ia menyadari kemudian bahwa pendekatan ini tidak tepat.

“Seiring bertambahnya usia terutama setelah saya menjadi seorang ayah saya menyadari bahwa baik untuk pekerjaan terbaik kita maupun kehidupan yang bahagia, intensitas semacam itu tidak selalu sesuai. Jangan menunggu selama saya untuk mempelajari pelajaran ini,” ujarnya.

Gates menekankan pentingnya memberi kelonggaran pada diri sendiri. "Kamu bukan pemalas hanya karena kamu memberi dirimu sedikit kelonggaran," ujarnya.

Pelajaran Berharga dari Bill Gates

Bill Gates, yang kini memiliki kekayaan sekitar US$153 miliar, terus membagikan pelajaran hidupnya melalui blog pribadinya, Gates Notes, di mana ia berbagi tentang orang-orang yang ia temui, buku yang ia baca, dan hal-hal yang ia pelajari. Selain itu, berikut tiga wawasan berharga yang dapat kita pelajari dari Gates tentang kehidupan dan kesuksesan:

1. Ajukan Pertanyaan Saat Menyelesaikan Masalah

Pemimpin bisnis sering kali dituntut untuk menyelesaikan berbagai masalah, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Gates memiliki pendekatan sederhana namun efektif dalam memulai proses penyelesaian masalahnya dengan mengajukan dua pertanyaan: Siapa yang sudah menangani masalah ini dengan baik? dan Apa yang bisa kita pelajari dari mereka?

"Sejak remaja, saya selalu menghadapi setiap masalah besar dengan cara yang sama: dengan memulai dengan dua pertanyaan tersebut," tulis Gates dalam sebuah posting blog tahun 2020.

Baca Juga: Bill Gates: Pensiun Terdengar Mengerikan dan Ingin Bekerja 30 Tahun Lagi

Ia menggunakan teknik ini selama masa-masa di Microsoft dan masih menggunakannya hingga hari ini.

Meskipun pertanyaan-pertanyaan ini tampak sederhana, mereka dapat menjadi titik awal yang baik untuk riset tentang cara terbaik mengatasi suatu tantangan. Tapi terkadang sulit menemukan jawabannya.

2. Kelola Waktu dengan Bijak

Salah satu pelajaran terbesar yang dipelajari Gates tentang manajemen waktu datang dari sahabatnya, miliarder Warren Buffett. Meski dikenal sebagai salah satu orang paling berpengaruh di dunia bisnis, Buffett memiliki pendekatan yang sangat longgar terhadap jadwalnya.

“Saya ingat Warren menunjukkan kalendernya,” kata Gates dalam wawancara tahun 2017 dengan Charlie Rose. "Tidak ada apa pun di dalamnya."

Di sisi lain, Gates terbiasa mengisi setiap menit dalam jadwalnya dan berpikir bahwa itulah satu-satunya cara untuk menyelesaikan banyak hal. Namun, Buffett mengajarinya pentingnya menyisihkan waktu untuk berpikir.

“Kamu yang mengendalikan waktumu,” kata Gates.

“Duduk dan berpikir mungkin menjadi prioritas yang jauh lebih tinggi daripada CEO normal yang merasa harus bertemu dengan banyak orang,” tambahnya.

Menandai setiap detik dalam kalender tidak menjadikan seseorang pemimpin yang lebih baik, menurut Gates. "Bukan berarti kamu lebih serius hanya karena mengisi setiap menit dalam jadwalmu."

Baca Juga: 7 Tips Jitu Mengatur Keuangan dari Miliarder Bill Gates

3. Bersikap Sabar dan Memahami

Gates akhirnya belajar bahwa intensitas kerja yang diterapkannya pada masa-masa awal Microsoft tidak selalu menghasilkan kesuksesan jangka panjang. Salah satu pelajaran paling penting yang ia petik adalah pentingnya kesabaran.

“Kesabaran adalah elemen kunci dari kesuksesan,” ujar Gates.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×