kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Imbas perang dagang, permintaan mesin asal Jepang catat penurunan terbesar sejak 2007


Senin, 18 Februari 2019 / 14:15 WIB
Imbas perang dagang, permintaan mesin asal Jepang catat penurunan terbesar sejak 2007


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Permintaan mesin-mesin asal Jepang untuk pasar luar negeri pada Desember 2018 anjlok ke level terdalam sejak lebih dari satu dekade yang lalu. Penurunan permintaan mesin ini merupakan imbas dari perang dagang yang membuat rantai pasokan global menurun. Produsen memperkirakan penurunan permintaan mesin ini akan berlanjut pada kuartal I-2019.

Mengutip Reuters, berdasarkan data yang dirilis Senin menunjukkan pemesanan mesin inti yang merupakan indikator utama belanja modal turun 0,1% dibanding Desember 2017. Ini adalah penurunan pertama dalam tiga bulan terakhir.

Selain itu, menyoroti kekhawatiran yang lebih besar di lingkup eksternal, yakni terdapat penurunan pesanan mesin sebesar 21,9% secara month to month dari luar negeri, yang merupakan penurunan terbesar sejak November 2007. 

"Pengeluaran modal tak sekuat itu, dan ini akan menghambat pertumbuhan ekonomi Jepang secara keseluruhan," jelas Shuji Taonouchi, ekonom senior Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities.

"Kami melihat dampak dari perang dagang. Ada banyak ketidakpastian dan manufaktur menjadi lebih hati-hati."

Seorang pejabat di kementerian menyatakan penurunan ini merupakan efek dari turunnya pesanan partai besar dari luar negeri yang terlihat selama dua bulan terakhir. Namun produsen memperkirakan pesanan luar negeri akan kembali turun 17,1% di kuartal ini.

Produsen yang disurvei kementerian memperkirakan pesanan inti akan turun 1,8% pada periode Januari-Maret (kuartal I-2019) setelah setelah turun 4,2% pada kuartal IV-2018.

Kementerian dalam sebuah pernyataan bahwa pemesanan mesin macet, turun ke penilaian sebelumnya yang menggambarkan pesanan pulih tapi menunjukkan tanda-tanda berhenti.

Data triwulanan untuk periode kuartal IV-2018 menunjukkan penurunan pesanan didorong oleh melemahnya pesanan di sektor bahan kimia, elektronik, logistik dan konstruksi.

Perdagangan global melambat lantaran perang dagang antara AS-China. Bila kedua negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini tak mencapai kata sepakat, maka kana merugikan ekonomi Jepang, terutama pada kinerja ekspor.

Perang dagang berisiko besar bagi sektor otomotif, elektronik dan mesin berat Jepang yang mengekspor barang ke China untuk membuat produk jadi yang dijual ke pasar Amerika Serikat.




TERBARU

[X]
×