Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
HONGKONG. Badan Moneter Internasional (IMF) bilang, perekonomian Asia -termasuk China- harus memberikan ruang penguatan mata uangnya sehingga lebih fleksibel. Hal itu dapat mendorong peningkatan permintaan domestik dan membatasi masuknya arus dana spekulatif ke pasar modal.
"Melihat krisis yang terjadi sekarang, prospek Asia dalam jangka waktu menengah sangat tergantung pada kemampuan Asia untuk menyeimbangkan penggerak pertumbuhan. Caranya dengan lebih bergantung pada permintaan domestik dibanding permintaan dari luar," jelas IMF dalam laporan World Economic Outlook yang dirilis kemarin.
Menurut IMF, China dan negara tetangganya di kawasan regional harus mengadopsi apresiasi mata uang yang tepat untuk meningkatkan pendapatan sehingga mendongkrak daya beli.
Asal tahu saja, pemerintah di sejumlah negara mulai dari Brazil hingga Korea Selatan, sudah mengambil beberapa langkah untuk menahan laju penguatan mata uang mereka seiring derasnya dana asing yang masuk ke perekonomian Asia dan emerging market.