kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.057   73,61   1,05%
  • KOMPAS100 1.055   14,53   1,40%
  • LQ45 829   11,90   1,46%
  • ISSI 214   1,19   0,56%
  • IDX30 423   6,79   1,63%
  • IDXHIDIV20 510   7,68   1,53%
  • IDX80 120   1,66   1,40%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 141   2,04   1,47%

IMF : Pandemi corona merontokkan ekonomi global lebih besar dari perkiraan


Kamis, 25 Juni 2020 / 06:47 WIB
IMF : Pandemi corona merontokkan ekonomi global lebih besar dari perkiraan
ILUSTRASI. JAKARTA,28/01- PANGKAS PERTUMBUHAN EKONOMI DUNIA. Warga memilih barang kebutuhan di pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (28/01). Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporannya yang bertajuk World Economic Outlook (WEO) merevisi ke bawah pertumbuhan e


Reporter: Bidara Pink | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi corona meluluhlantahkan perekonomian global. Bahkan International Monetary Fund (IMF) memprediksi prospek ekonomi dunia akan merosot lebih besar dari perkiraan awal.

IMF menganalisa, perekonomian global akan merosot hingga 4,9% pada tahun 2020. Proyeksi ini menurun 1,9% poin dari prediksi pada bulan April 2020 sebelumnya.

Baca juga: Harga mobil bekas Chevrolet Captiva Juni 2020 semakin murah, mulai dari Rp 60 juta

"Pandemi Covid-19 rupanya memberi dampak yang lebih buruk daripada yang diperkirakan pada setengah tahun pertama tahun ini. Untuk itu, pemulihan ekonomi kami prediksi akan lebih bertahap lagi," ujar Economic Counsellor and Director of the Research Department IMF Gita Gopinath, Rabu (24/6).

Gopinath menambahkan, kalau proyeksi pertumbuhan ekonomi ini memang masih sangat volatile. Hal ini dipengaruhi oleh tinggi atau rendahnya kasus Covid-19 di masing-masing negara yang membuat pemulihan ekonomi tiap negara jadi berbeda.

Pada negara dengan jumlah kasus Covid-19 yang tinggi, semakin panjang waktu lockdown atau pembatasan aktivitas bisa memungkinkan membengkaknya biaya tambahan untuk pengendalian aktivitas.

Sementara itu, negara-negara dengan jumlah kasus Covid-19 yang mulai rendah akhirnya mulai melaksanakan pelonggaran lockdown. Namun, ini bukan berarti membuat negara tersebut bisa langsung pulih perekonomiannya.

Pasalnya, perekonomian negara-negara tersebut sudah terlanjur terkena imbas dari pembatasan aktivitas yang dilakukan. Gopinath menilai, pembatasan aktivitas yang lebih ekstrim dari yang dibayangkan, membawa potensi kerusakan persediaan barang produksi.

Selain itu, pelonggaran lockdown membuat pelaku perekonomian mengalokasikan lebih untuk menjaga keselamatan para pekerjanya juga kebersihan tempat usahanya.

Untuk itu, semua negara diimbau untuk memastikan bahwa sistem perawatan kesehatannya memiliki sumber daya yang memadai. Gopinath juga meminta agar lembaga-lembaga internasional lebih aktif lagi dalam memberikan dukungan, terutama bantuan keuangan kepad anegara-negara dengan kapasitas perawatan kesehatan yang terbatas.

Baca juga: Pesepeda meninggal karena serangan jantung, bagaimana cara mencegahnya?

Selain itu, Gopinath juga berharap kalau lembaga-lembaga internasional bisa membantu penyaluran dana untuk produksi vaksin. Menurutnya, vaksin merupakan salah satu alat yang manjur untuk menekan penyebaran Covid-19.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×