kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Impor Minyak Nabati India Anjlok ke Level Terendah dalam Empat Tahun


Rabu, 14 Mei 2025 / 16:55 WIB
Impor Minyak Nabati India Anjlok ke Level Terendah dalam Empat Tahun
ILUSTRASI. Pekerja mengangkut Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit saat panen di kawasan Desa Suak Raya, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Kamis (1/5/2025). Harga TBS Kelapa sawit tingkat petani di Aceh Barat mengalami penurunan dari Rp2.380 per kilogram menjadi Rp2.200 per kilogram yang dipengaruhi berkurangnya permintaan komoditas minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dari negara importir utama seperti India dan Tiongkok. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/YU


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - MUMBAI. Impor minyak nabati India pada April 2025 merosot ke level terendah dalam empat tahun karena penurunan tajam impor minyak sawit. Hal ini menyebabkan stok minyak nabati nasional turun ke titik terendah dalam hampir lima tahun, menurut Asosiasi Ekstraktor Solvent India alias Solvent Extractors' Association (SEA) pada Rabu (14/5).

Stok yang semakin menipis ini diperkirakan mendorong India, negara pengimpor minyak nabati terbesar di dunia untuk meningkatkan kembali pembelian minyak sawit dan minyak kedelai dalam beberapa bulan mendatang. Lonjakan permintaan ini berpotensi mendukung harga minyak sawit Malaysia dan minyak kedelai berjangka AS.

Menurut SEA, impor minyak sawit India pada April turun 24,29% dibandingkan Maret menjadi 321.446 ton. Sementara itu, impor minyak kedelai justru naik 1,6% menjadi 360.984 ton, sedangkan impor minyak bunga matahari turun 5,5% menjadi 180.128 ton.

Baca Juga: Taiwan Terguncang Penembakan Rafale Milik India, Senjata China Mulai Diperhitungkan

Penurunan impor minyak sawit dan minyak bunga matahari menyebabkan total impor minyak nabati India bulan April turun menjadi 891.558 ton. Ini menjadi angka terendah sejak Februari 2021.

Selama empat bulan terakhir, volume impor yang di bawah rata-rata telah memangkas stok minyak nabati India menjadi hanya 1,35 juta ton per 1 Mei 2025, tingkat terendah sejak Juli 2020, menurut data SEA.

Dalam paruh pertama tahun pemasaran 2024-2025, yang akan berakhir pada Oktober, pangsa minyak sawit dalam total impor minyak nabati India turun drastis dari 60% menjadi 42%. Sebaliknya, pangsa gabungan minyak kedelai dan bunga matahari meningkat dari 40% menjadi 58%.

Perubahan ini terjadi karena harga minyak sawit sempat berada di atas harga minyak kedelai, mendorong pembeli India yang sensitif terhadap harga untuk beralih ke minyak kedelai.

Baca Juga: Trump Janji Tingkatkan Perdagangan dengan India dan Pakistan Pasca Gencatan Senjata!

Namun kini, minyak sawit kembali diperdagangkan dengan harga lebih murah dibandingkan minyak nabati pesaingnya. Seorang pedagang dari perusahaan perdagangan global yang berbasis di New Delhi mengatakan, tren ini akan kembali meningkatkan impor minyak sawit mulai Mei.

"Pembeli India sangat sensitif terhadap harga. Karena saat ini minyak sawit lebih murah dibandingkan minyak kedelai, mereka kembali beralih ke minyak sawit," kata pedagang tersebut.

India mengimpor minyak sawit terutama dari Indonesia dan Malaysia, sedangkan minyak kedelai dan bunga matahari dibeli dari Argentina, Brasil, Rusia, dan Ukraina.

Selanjutnya: OJK Dorong Penguatan Ekuitas dan Kapabilitas Reasuransi Nasional

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Noodle Fair sampai 15 Mei 2025, Aneka Mi Korea Harga Spesial



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×