kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.625   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Taiwan Terguncang Penembakan Rafale Milik India, Senjata China Mulai Diperhitungkan


Selasa, 13 Mei 2025 / 22:17 WIB
Taiwan Terguncang Penembakan Rafale Milik India, Senjata China Mulai Diperhitungkan
ILUSTRASI. Pesawat Tempur Rafale AU Prancis terbang bersama F16 TNI AU di Lanud Iswahjudi Maospati, Madiun, Selasa (25/7) Sejak India meluncurkan Operasi Sindoor di Pakistan, Islamabad mengklaim telah berhasil menembak jatuh beberapa jet tempur India, termasuk Rafale.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - Sejak India meluncurkan Operasi Sindoor pada 7 Mei lalu dan menyerang kamp-kamp teroris di Pakistan, Islamabad mengklaim telah berhasil menembak jatuh beberapa jet tempur India, termasuk Rafale, menggunakan jet tempur J-10C buatan China. 

Meski belum dapat diverifikasi secara independen, klaim ini dinilai dapat menimbulkan kekhawatiran bagi Taiwan, yang selama ini hidup dalam ancaman potensi invasi dari Tiongkok.

Pakistan mengklaim telah menembak jatuh lima pesawat tempur India di wilayah Kashmir dan sekitarnya, termasuk Rafale generasi 4,5 milik Angkatan Udara India (IAF).

Baca Juga: China Mulai Menggerogoti Pangsa Pasar Industri Chip Taiwan

Mengutip Eurasiantimes.com, Selasa (13/5) seorang pejabat intelijen tinggi asal Prancis yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada CNN bahwa satu jet Rafale milik India telah berhasil dijatuhkan oleh Pakistan. 

Sementara itu, dua pejabat Amerika Serikat (AS) menyampaikan kepada Reuters bahwa sedikitnya dua pesawat India telah ditembak jatuh oleh jet tempur buatan China yang dioperasikan Pakistan.

Sejumlah media lainnya turut menguatkan klaim ini. Bahkan seorang petinggi IAF dalam konferensi pers pada 11 Mei menyebut bahwa kerugian merupakan bagian dari operasi tempur, meskipun ia tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Baca Juga: India dan China Sepakat Lanjutkan Perjalanan Udara, Selesaikan Perselisihan Ekonomi

Peristiwa ini menguntungkan China, yang kemudian mengklaim bahwa teknologi mereka—seperti jet J-10 dan rudal PL-15, memiliki keunggulan atas jet Rafale milik India. Para analis militer China menilai bahwa kejadian ini menjadi bukti keunggulan persenjataan mereka.

Beberapa negara diperkirakan mengamati dengan saksama bentrokan tersebut untuk menilai efektivitas alutsista buatan China, termasuk negara-negara yang memandang China sebagai ancaman langsung. Taiwan diduga menjadi salah satu yang paling waspada.

Reaksi Netizen dan Blogger China

Blogger militer China mengklaim bahwa mantan perwira Angkatan Laut Taiwan, Kapten (Purn.) Lu Lishi, dalam sebuah acara komentar politik, menampilkan gambar reruntuhan pesawat yang disebut-sebut ditemukan di Punjab, India. 

Ia mencoba mengidentifikasi apakah reruntuhan tersebut berasal dari jet Rafale buatan Prancis.

Artikel serupa juga mengutip Letjen (Purn.) Shuai Huamin dari Angkatan Darat Taiwan yang menyatakan bahwa jet tempur India seperti MiG-29, Su-30, dan Rafale lebih canggih dibandingkan dengan Mirage 2000 yang dioperasikan oleh Angkatan Udara Taiwan.

Baca Juga: Setelah 5 Tahun, India dan China Sepakat untuk Buka Lagi Perjalanan Udara

"Angkatan Udara Taiwan harus waspada, karena Rafale merupakan versi lanjutan dari Mirage 2000 yang kini digunakan," ujarnya dalam sebuah program di saluran Zhongtian News.

Media EurAsian Times mencatat bahwa mereka tidak dapat mengakses langsung program tersebut.



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×