kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indeks kepercayaan konsumen Jerman naik


Kamis, 26 Juli 2012 / 13:56 WIB
Indeks kepercayaan konsumen Jerman naik
ILUSTRASI. Hari ini Rabu (30/6/2021), harga emas untuk logam mulia Antam ukuran 1 gram di Pegadaian mengalami penurunan harga sebesar Rp 1.000. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/hp.


Sumber: Reuters | Editor: Harris Hadinata

BERLIN. Konsumen di Jerman kembali doyan berbelanja. Hal ini terlihat dari indeks kepercayaan konsumen Jerman yang dirilis perusahaan periset pasar GfK.

Berdasarkan hasil survei GfK yang diumumkan hari ini, indikator sentimen daya beli konsumen naik menjadi 5,9 untuk Agustus nanti. Hal ini berarti ekspektasi konsumen terhadap kondisi daya beli masyarakat Jerman di Agustus nanti meningkat."Kondisi ketenagakerjaan yang stabil didukung penurunan tingkat pengangguran dan peningkatan pendapatan yang teratur telah meningkatkan kemampuan perencanaan keuangan konsumen," sebut pihak GfK dalam keterangan resminya.

Sebelumnya, angka Indikator untuk bulan Juli yang diumumkan Juni lalu berada di level 5,8. Asal tahu saja, para analis yang disurvei Reuters memprediksi angka indikator kepercayaan konsumen Jerman akan bertahan di level 5,8.

Kenaikan indikator kepercayaan konsumen terjadi lantaran para konsumen memilih membelanjakan dananya ketimbang menyimpan di bank. Pasalnya, perbankan Jerman saat ini memberikan bunga rendah. Selain itu, konsumen juga memilih tidak menempatkan banyak dana di bank lantaran khawatir krisis ekonomi yang melanda Eropa bakal mempengaruhi sistem perbankan negara dengan ekonomi terbesar di Eropa ini.

Hal ini menimbulkan ekspektasi konsumsi ritel akan menjadi penyokong baru ekonomi Jerman. Sebelum ini, ekonomi negara terkaya di Eropa ini lebih banyak disokong oleh kegiatan ekspor. Sementara, ekspor Jerman belakangan justru merosot akibat krisis ekonomi global.

Menurut survei yang dilakukan GfK terhadap 2.000 konsumen di Jerman, para konsumen lebih banyak melakukan pembelian barang-barang dengan harga mahal. Misalnya saja properti dan furnitur. GfK menegaskan prediksinya bahwa sektor konsumsi ritel di Jerman akan tumbuh 1% tahun ini. Asal tahu saja, konsumsi ritel ini menyumbang sekitar 60% produk domestik bruto (PDB) Jerman.

Meski begitu, secara umum ekonomi Jerman masih tertekan krisis utang yang terjadi di zona euro. Indeks harapan ekonomi turun menjadi -5,6 di Juli ini dari level 3,0 di bulan lalu. Hal ini terjadi karena kekhawatiran konsumen bahwa krisis zona euro bakal mempengaruhi ekonomi Jerman meningkat.

GfK menuturkan masyarakat Jerman memprediksi pertumbuhan ekonomi negaranya bakal melambat dibanding tiga bulan pertama tahun ini. Di kuartal satu lalu, ekonomi Jerman masih bisa tumbuh 0,5%.

Meski begitu, indeks harapan pendapatan Jerman tetap ada di level yang tinggi, yakni 36,3. Memang, level ini lebih rendah ketimbang level indeks di Juni lalu yang mencapai 40,1. Jumlah pendapatan masyarakat Jerman memang naik cukup signifikan dibanding di periode yang sama tahun sebelumnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×