CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.896   -70,00   -0,44%
  • IDX 7.267   -41,45   -0,57%
  • KOMPAS100 1.111   -6,35   -0,57%
  • LQ45 882   -4,00   -0,45%
  • ISSI 220   -1,22   -0,55%
  • IDX30 452   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 544   -2,64   -0,48%
  • IDX80 127   -0,80   -0,63%
  • IDXV30 136   -1,09   -0,79%
  • IDXQ30 150   -0,84   -0,56%

India naikkan pajak perusahaan dan orang kaya


Senin, 04 Maret 2013 / 09:10 WIB
India naikkan pajak perusahaan dan orang kaya
ILUSTRASI. Dune


Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia

NEW DELHI. India mengambil risiko atas pelambatan bisnis maupun semangat para pengusaha. Menteri Keuangan India P. Chidambaram memasukkan proposal kenaikan pajak, pada rencana anggaran negara yang diajukan pada parlemen.

Aksi ini dilakukan Chidambaram untuk mengejar kenaikan pendapatan negara dengan tujuan mengurangi defisit pada akhir fiskal, 31 Maret 2014 mendatang. Chidambaram, mengusulkan pengenaan tambahan pajak 10% untuk perusahaan yang memiliki laba kotor di atas INR 100 juta (US$ 1,8 juta).

Berdasarkan perhitungan P. Phani Sekhar, pengelola dana Angel Broking Ltd di Mumbai, penambahan itu akan meningkatkan pembayaran pajak perusahaan hingga 6%. Sedangkan menurut Devel Choksey, Managing Director KR Choksey Shares & Securities Pvt, pengenaan pajak baru akan mengurangi laba perusahaan sebesar 2%.

India menargetkan mencapai defisit sebesar 4,8% dari produk domestik bruto (PDB) pada periode fiskal 2013-2014 yang dimulai 1 April mendatang. Sebelumnya, Chidambaram pesimistis bisa mencapai target defisit 5,2% di tahun fiskal yang berakhir Maret nanti.

Menggenjot pendapatan

Tahun fiskal sebelumnya, India mencatat defisit neraca keuangan 5,8% dari PDB, terbesar di antara negara Brasil, Rusia, India, China (BRIC).

India harus menaikkan pendapatan lewat pajak. Soalnya, untuk periode fiskal mendatang, anggaran belanja pemerintah India naik menjadi INR 16,7 triliun, jauh di atas estimasi sebelumnya INR 14,3 triliun. Padahal, Chidambaram sudah memangkas dana subsidi. Subsidi diesel hingga pupuk sudah berkurang 11% menjadi INR 2,2 triliun.

Laba perusahaan bisa meleset jika aturan pajak diterapkan. Oil & Gas Corp (ONGC) diprediksi cuma mencetak kenaikan laba 10%. Laba Reliance Industries Ltd diperkirakan sebesar 8,3%.

Tak hanya perusahaan besar yang menghadapi kenaikan pajak, para orang kaya di India juga bernasib sama. Warga yang memiliki pendapatan di atas INR 10 juta (US$ 185.000), akan dikenakan pajak ekstra 10% per tahun.

Mukesh Ambani, orang terkaya di India, akan terkena dampak ini. Pemilik grup Reliance Industries Ltd ini meraup gaji hingga INR 41,6 juta, berdasarkan laporan keuangan perusahaan berakhir Maret tahun lalu.

Chidambaram juga menaikkan pajak barang mewah serta bea cukai untuk yacht, motor dan mobil mewah.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×