kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

India nyalakan sinyal perang dagang, akan naikkan tarif impor 300 produk dari China


Jumat, 19 Juni 2020 / 07:03 WIB
India nyalakan sinyal perang dagang, akan naikkan tarif impor 300 produk dari China
ILUSTRASI. India berencana memberlakukan hambatan perdagangan dan menaikkan bea impor 300 produk dari China dan dari negara lain.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

Promosikan dan lindungi manufaktur lokal

Sumber Reuters di kalangan industri yang mengetahui masalah tersebut mengatakan, barang-barang teknik, elektronik, dan beberapa peralatan medis termasuk di antara barang-barang yang dipertimbangkan dalam rencana tersebut.

Sumber di pemerintahan India mengatakan hambatan non-tarif, seperti sertifikasi kontrol kualitas yang lebih ketat, dapat berlaku untuk produk impor seperti pendingin udara.

Modi telah berjanji untuk mempromosikan dan melindungi manufaktur lokal sejak ia meraih kekuasaan pada tahun 2014. Dia telah mempromosikan program "Make in India" dalam beberapa tahun terakhir, dan bulan lalu mengumumkan kampanye "Atmanirbhar Bharat", atau kampanye India yang mandiri.

Baca Juga: Sedang siaga tempur, militer India atau China yang paling kuat

India telah menaikkan pajak impor barang-barang seperti barang elektronik, mainan dan furnitur pada Februari 2020 lalu.

Kebijakan ini menuai kritik karena dianggap langkah proteksionis terhadap bisnis asing. IKEA Swedia, misalnya, kecewa dengan tarif yang lebih tinggi.

Dokumen pemerintah menunjukkan umpan balik telah dicari dari berbagai kementerian India untuk sampai pada daftar sekitar 300 produk.

India telah meningkatkan bea pada lebih dari 3.600 jalur tarif yang mencakup produk-produk dari sektor-sektor seperti tekstil dan elektronik sejak 2014, sebut dokumen yang dilihat Reuters.

“Kami mendorong kebijakan untuk memperkuat manufaktur India dengan tetap memperhatikan kekuatan dan kelemahannya,” kata seorang pejabat pemerintah India yang lain.

Baca Juga: IMF: Ekonomi dunia akan alami krisis akut yang belum pernah terjadi



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×