Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Impor minyak sawit India pada September 2025 turun ke level terendah sejak Mei, seiring para penyuling (refiners) beralih ke minyak kedelai (soyoil) yang harganya lebih murah.
Menurut data terbaru dari Solvent Extractors’ Association of India (SEA), penurunan ini berpotensi menekan harga futures minyak sawit Malaysia, sementara futures minyak kedelai AS mendapat dukungan dari peningkatan permintaan.
Impor Minyak Sawit Turun 16,3%
SEA melaporkan bahwa impor minyak sawit India pada September mencapai 829.017 ton metrik, turun 16,3% dibanding bulan sebelumnya, dan menjadi volume terendah sejak Mei 2025.
Sebaliknya, impor minyak kedelai melonjak 36,8% menjadi 503.240 ton, tertinggi sejak Juli 2022. Sementara itu, impor minyak bunga matahari naik sekitar 6% menjadi 272.386 ton, tertinggi sejak Januari.
Baca Juga: Eksportir Tekstil India Cari Pasar Baru di Eropa Usai Trump Naikkan Tarif hingga 50%
Secara total, impor minyak nabati India pada September turun 1% secara bulanan menjadi 1,60 juta ton.
Pergeseran ke Minyak Kedelai karena Faktor Harga
Penurunan impor minyak sawit disebabkan oleh pergeseran preferensi industri ke minyak kedelai yang lebih kompetitif secara harga.
Seorang pedagang berbasis di Mumbai menyebutkan, impor minyak sawit pada Oktober kemungkinan turun menjadi sekitar 600.000 ton, sedangkan impor minyak kedelai diperkirakan melampaui 450.000 ton.
India umumnya mengimpor minyak sawit dari Indonesia dan Malaysia, sementara minyak kedelai dan bunga matahari diperoleh dari Argentina, Brasil, Rusia, dan Ukraina.
Pembelian Rekor dari Argentina
Dalam dua hari pada 23–24 September, India tercatat membeli 300.000 ton minyak kedelai dari Argentina — pembelian terbesar yang pernah terjadi dalam periode dua hari.
Baca Juga: Google Investasikan Rp 248 Triliun untuk Bangun Pusat Data AI Terbesar di India
Transaksi besar ini terjadi setelah pemerintah Argentina menghapus pajak ekspor untuk kedelai dan produk turunannya, termasuk minyak nabati dan pangan olahan, sehingga membuat harga menjadi jauh lebih menarik bagi importir India.
Tren Musiman dan Dampak Pasar
Permintaan minyak nabati di India, terutama minyak sawit, biasanya meningkat selama musim festival, ketika konsumsi makanan manis dan gorengan melonjak tajam. Namun, kombinasi faktor harga, kebijakan ekspor Argentina, dan pergeseran strategi pembelian menyebabkan pola impor India berubah signifikan tahun ini.
Penurunan permintaan sawit dari negara pembeli terbesar di dunia ini diperkirakan akan menekan harga minyak sawit mentah di Malaysia dan Indonesia, sementara harga minyak kedelai di pasar global berpotensi menguat seiring lonjakan permintaan dari India.