kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indonesia meminta debt swap for Covid-19 ke kreditur untuk negara-negara berkembang


Selasa, 05 Mei 2020 / 06:18 WIB
Indonesia meminta debt swap for Covid-19 ke kreditur untuk negara-negara berkembang


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

Kedua, Presiden meminta aggota GNB menterjemahkan solidaritas politik selama ini menjadi kerja sama yang konkret. "Kita harus berjuang untuk mendapatkan akses yang berkeadilan dan tepat waktu terhadap obat-obatan dan vaksin corona Covid-19 dengan harga yang terjangkau," kata Presiden

Selain itu Presiden juga menyampaikan pentingnya negara-negara anggota GNB untuk menguatkan kemitraan global. Presiden Jokowi menyinggung soal komitmen bantuan pembangunan dan kemanusiaan untuk penanganan virus corona Covid-19.

Baca Juga: Presiden Jokowi serukan keringanan utang negara berkembang di KTT Gerakan Non Blok

Ketiga, Presiden menyerukan penguatan kemitraan global bagi negara berkembang. "Kita perlu suarakan dan perjuangkan komitmen bantuan pembangunan dan kemanusiaan, keringanan utang, maupun kewajiban pembayaran utang dari official creditors agar dapat dialihkan untuk pembiayaan penanganan Covid-19," ujar Presiden Jokowi.

Jokowi menegaskan, "Kita perlu suarakan dan perjuangkan komitmen bantuan pembangunan dan kemanusiaan, keringanan utang, maupun kewajiban pembayaran utang dari official creditors dapat dialihkan untuk pembiayaan penanganan Covid-19," ungkap Presiden.

Baca Juga: Maaf, berikut Ini daftar PNS yang tidak mendapat THR

Presiden juga menambahkan, negara-negara G-20 perlu mengimplementasikan komitmen untuk melakukan penangguhan pembayaran utang bagi negara berpendapatan rendah.

Di akhir sambutannya, Presiden kembali menegaskan bahwa multilateralisme harus tetap menjadi landasan kerja sama internasional.

Baca Juga: Sah pelanggan PLN tak perlu bayar tarif listrik 6 bulan ke depan, simak tata caranya

"Ke depan, negara berkembang harus berjuang untuk memperbaiki tata kelola kesehatan global agar kita lebih siap menanganani pandemi di masa depan," tandas Presiden.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×