Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Boeing menargetkan akan melakukan perekrutan 10.000 pekerja tahun 2023 saat perusahaan telah bangkit dari dampak pandemi Covid-19 dan mulai meningkatkan produksi pesawat.
Namun, di saat yang sama, pabrikan pesawat Amerika Serikat (AS) akan memangkas beberapa pekerjaan pendukung.
Tahun lalu, Boeing telah meningkatkan sekitar 14.000 pekerjaan sehingga pada akhir 2022 menjadi 156.000 lapangan pekerjaan, dari 142.000 pada akhir 2021. Perusahaan ini mempekerjakan 136.000 tenaga kerja di AS.
Mengutip laporan Reuters, Minggu (29/1), Boeing mengumumkan akan mengurangi staf dalam beberapa fungsi pendukung. Langkah ini ditujukan untuk menyelaraskan sumber daya dengan lebih baik untuk mendukung produk perusahaan saat ini dan pengembangan teknologi.
Baca Juga: Latihan Militer Gabungan AS-Israel Dimulai, Libatkan Jet Tempur Berkemampuan Nuklir
Hanya saja, perusahaan tersebut tidak bersedia menyebutkan berapa banyak pekerjaan yang akan dipangkas tahun 2023.
Sebagian besar penambahan karyawan akan dilakukan pada unit bisnis Boeing, sebanyak di bagian teknik dan manufaktur, guna memenuhi permintaan penerbangan yang terus meningkat.
Perusahaan yang berbasis di Virginia ini berencana meningkatkan pengiriman pesawat 737 MAX tahun ini sekitar 400- 450 pesawat, naik dari 374 pada tahun 2022. Lalu pengiriman pesawat tipe 787 diperkirakan sekitar 70-80 unit.
Sementara pesaingnya dari Eropa, Aibus, mengumumkan bakal menambah 13.000 karyawan tahun ini. Sekitar 7.000 diantaranya merupakan posisi baru dan sebanyak 9.000 karyawan baru akan berbasis di Eropa.
Baca Juga: Boeing Tunjuk Zaid Alami sebagai Country Managing Director untuk Indonesia
Boeing tidak mengomentari berapa banyak pekerjaan baru yang akan diciptakan di AS tahun ini. Dengan perekrutan baru itu, perusahaan ini bakal mendekati posisi jumlah karyawan yang ada sebelum masa pademi Covid-19, yakni 161.000 pada akhir 2019. Pada tahun 2020, jumlah karyawan Boeng telah terpangkas menjadi 141.000.
"Perekrutan bukan suatu kendala lagi. Orang-orang dapat mempekerjakan pekerja yang mereka butuhkan. Ini semua tentang pelatihan dan pada akhirnya menyiapkan mereka untuk melakukan pekerjaan canggih yang kami minta," kata CEO Boeing, Dave Calhoun.