kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,42   6,96   0.76%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inflasi Filipina turun ke level terendah dalam empat bulan pada September


Selasa, 06 Oktober 2020 / 09:46 WIB
Inflasi Filipina turun ke level terendah dalam empat bulan pada September
ILUSTRASI. Ilustrasi konsumsi masyarakat di Quezon City, Metro Manila, Philippines. REUTERS/Eloisa Lopez


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - MANILA. Inflasi Filipina melambat ke level terendah empat bulan pada September, mencerminkan permintaan domestik yang lemah, tetapi bank sentral mengatakan langkah-langkah pelonggaran kebijakan dan peningkatan likuiditas sudah cukup untuk mendukung ekonomi yang dilanda pandemi.

Mengutio Reuters, Selasa (6/10), Otoritas Statistik Filipina mengatakan, indeks harga konsumen (inflasi) naik 2,3% pada September dari periode yang sama tahun sebelumnya, namun sedikit lebih lambat dari inflasi Agustus yang sebeasar 2,4% karena tekanan harga mereda pada indeks makanan dan minuman non alkohol yang sangat tertimbang.

Inflasi inti, yang tidak termasuk harga makanan dan bahan bakar, adalah 3,2%, dibandingkan 3,1% di Agustus.

Inflasi pada Januari-September rata-rata 2,5%, di bawah titik tengah kisaran target resmi 2% -4% untuk tahun ini.

Baca Juga: Baku tembak di Filipina, WNI sandera Abu Sayyaf tewas

Kemungkinan akan menjadi sekitar 2,4% -2,5% dalam tiga bulan terakhir tahun ini, kata kepala statistik Dennis Mapa.

Sebagian besar ekonom memperkirakan tekanan harga konsumen akan tetap tenang pada kuartal terakhir karena pembatasan pandemi tidak mungkin sepenuhnya dicabut di negara dengan penghitungan kasus virus corona tertinggi di Asia Tenggara.

Meskipun inflasi jinak, bagaimanapun, beberapa ekonom tidak mengharapkan penurunan suku bunga lebih lanjut untuk sisa tahun ini setelah bank sentral memangkas suku bunga dengan total 175 basis poin antara Februari dan Juni.

Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), yang mempertahankan suku bunga acuan stabil di rekor terendah 2,25% untuk pertemuan kedua berturut-turut pada hari Kamis, telah menurunkan perkiraan inflasi untuk tahun 2020 dan dua tahun ke depan.

"Langkah-langkah pelonggaran moneter dan peningkatan likuiditas yang signifikan yang dilakukan oleh BSP dan implementasi langkah-langkah fiskal yang tepat waktu ... terlihat memberikan dukungan yang cukup untuk pemulihan ekonomi," kata Gubernur BSP Benjamin Diokno setelah rilis data inflasi. 

Selanjutnya: Perusahaan farmasi Korea ini akan pasok 3 produk perawatan Covid-19 ke Indonesia




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×