kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.564.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 16.305   -35,00   -0,22%
  • IDX 7.080   122,90   1,77%
  • KOMPAS100 1.053   23,69   2,30%
  • LQ45 827   25,88   3,23%
  • ISSI 213   1,79   0,85%
  • IDX30 425   13,62   3,31%
  • IDXHIDIV20 508   17,23   3,51%
  • IDX80 120   2,84   2,41%
  • IDXV30 124   2,46   2,02%
  • IDXQ30 140   4,41   3,25%

Inflasi Global Diprediksi Tetap Tinggi Hingga 2028


Rabu, 15 Januari 2025 / 22:19 WIB
Inflasi Global Diprediksi Tetap Tinggi Hingga 2028
ILUSTRASI. Petugas menghitung mata uang dolar Amerika Serikat di gerai penukaran valuta asing, Jakarta, Senin (16/12/2024).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Ekonom memprediksi inflasi global akan tetap tinggi hingga tahun 2028, di atas target bank sentral. Kondisi ini dikhawatirkan akan membuat penurunan suku bunga semakin sulit.

Berdasarkan hasil laporan Institut Ifo Jerman dan Institut Kebijakan Ekonomi Swiss dengan melakukan survei terhadap 1.400 ekonom di 125 negara, rata-rata inflasi global pada tahun 2025 akan mencapai 3,9% dan hanya turun sedikit ke level 3,5% hingga tahun 2027.

"Ekspektasi inflasi tetap berada di atas target bank sentral, sehingga pemotongan suku bunga yang signifikan tidak mungkin dilakukan," kata Niklas Potrafke, seorang peneliti di Institut ifo dilansir Economic Times, Rabu (15/1).

Data terbaru di Amerika Serikat (AS) dan kawasan Eropa telah memicu kekhawatiran bahwa pertumbuhan harga konsumen mungkin lebih sulit dikendalikan daripada yang diperkirakan, yang menyebabkan penyesuaian ulang global atas ekspektasi pemotongan suku bunga, terutama The Fed.

Baca Juga: Kalender Ekonomi Dunia (15 Januari 2025), Banyak Rilis Data Ekonomi Penting

Menurut survei tersebut, ekspektasi inflasi naik terutama di Amerika Utara. Ekonom memperkirakan rata-rata tingkat inflasi di kawasan ini  pada tahun 2025 sebesar 2,6%, lebih tinggi  0,2% dari survei yang dilakukan pada kuartal III lalu.  Selanjutnya bakal naik ke level 2,8% pada 2026 dan 2,9% pada 2028.

Sementara itu, ekonom memprediksi tingkat inflasi di Eropa Barat mencapai 2% pada tahun 2028. Di Eropa Selatan, diperkirakan sebesar 2,7% dan di Eropa Utara mencapai 2,5%. Tahun ini, inflasi di Jerman diprediksi mencapai 2,4%, di Austri 2,5% dan di Swiss 1,2%.

Adapun di kawasan seperti Amerika Selatan dan sebagian Afrika, inflasi diperkirakan akan sangat tinggi, dengan angka yang berpotensi melebihi 20%.

Prakiraan inflasi yang tinggi ini menunjukkan bahwa kebijakan moneter global kemungkinan akan tetap terbatas, sehingga hanya menyisakan sedikit ruang untuk pemotongan suku bunga dalam waktu dekat.

Baca Juga: Bitcoin Tertekan Setelah Goldman Sachs Turunkan Ekspektasi Suku Bunga The Fed

Di AS, konsensus analis yang disurvei Bloomberg memprediksi inflasi pada Desember 2024 naik ke level tertinggi dalam lima bulan. 

Inflasi inti, tidak termasuk makanan dan energi, diperkirakan  mencapai 0,3% pada Desember. Inflasi keseluruhan mencapai 0,4%.

Ekonom Bloomberg Anna Wong dan Chris G. Collins dalam riset tersebut mengatakan, laporan CPI bulan Desember kemungkinan akan memicu kekhawatiran bahwa kemajuan dalam disinflasi telah terhenti.

“Pembicaraan di pasar difokuskan saat ini adalah apakah imbal hasil treasury 10 tahun dapat menembus 5%,” tulisnya. 

Menurut Wong dan Collins, kombinasi dari hasil CPI yang tinggi dan data makro lainnya yang akan rilis pekan ini menunjukkan kemungkinan imbal hasil itu semakin nyata.

Selanjutnya: Indonesia dan WHO Bangun Kesehatan yang Lebih Baik

Menarik Dibaca: Lavalen Medica dan Prof. Xanya Sofra Hadirkan Teknologi Infinity Gym


Tag

TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×