kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,16   -5,20   -0.56%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inflasi Melonjak Tinggi, Ribuan Warga Argentina Gelar Unjuk Rasa


Jumat, 13 Mei 2022 / 07:46 WIB
Inflasi Melonjak Tinggi, Ribuan Warga Argentina Gelar Unjuk Rasa
ILUSTRASI. Ribuan warga Argentina menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran akibat inflasi yang melonjak di negara Amerika Selatan itu. REUTERS/Pilar Olivares


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BUENOS AIRES. Ribuan warga Argentina membuat pusat kota Buenos Aires terhenti dari aktivitasnya pada Kamis (12/5/2022). Mereka menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran akibat inflasi yang melonjak di negara Amerika Selatan itu.

Melansir Channel News Asia, unjuk rasa bertajuk "Pawai federal untuk pekerjaan dan gaji, dan melawan kelaparan dan kemiskinan" didukung oleh ribuan orang yang datang dari luar ibu kota. Mereka mendukung seruan dari berbagai serikat pekerja dan kelompok sayap kiri yang kritis terhadap kebijakan Presiden Alberto Fernandez.

Seruan untuk melakukan aksi unjuk rasa menjadi lebih sering sejak awal tahun, karena ekonomi Argentina tidak menunjukkan tanda-tanda untuk membendung tren inflasi.

Berdasarkan angka yang diterbitkan Kamis, dalam empat bulan pertama 2022, terjadi kenaikan harga sebesar 23%, termasuk lonjakan 6% pada April. 

Baca Juga: Indonesia Larang Ekspor, Pasokan Minyak Nabati Global Makin Seret

Sementara itu, mengutip Reuters, tingkat inflasi Argentina diperkirakan mencapai 65,1% tahun ini. Angka tersebut didapat berdasarkan jajak pendapat analis yang dikonsultasikan oleh bank sentral pada pekan lalu. Lonjakan harga konsumen sebagian disebabkan oleh kerusakan jaminan dari invasi Rusia ke Ukraina.

Proyeksi survei ini hampir 6 poin persentase lebih tinggi dari jajak pendapat sebelumnya yang diterbitkan satu bulan lalu.

Survei yang melibatkan 42 analis pada periode 27-29 April juga memperkirakan tingkat inflasi April di 5,6% dan tingkat pertumbuhan ekonomi 3,5% untuk tahun ini. 

Mereka yang disurvei memperkirakan nilai tukar mata uang rata-rata akan mencapai 155 peso Argentina per dolar AS pada Desember, dan mencapai 226 peso per greenback pada akhir 2023.

Baca Juga: Putri Maradona: Baju Hand of God yang Sedang Dilelang Bukan Digunakan Saat Cetak Gol
 
Channel News Asia memberitakan, para pengunjuk rasa juga marah pada pembatasan anggaran pemerintah, suatu keharusan selama negosiasi ulang utang dengan Dana Moneter Internasional (IMF), yang akan melihat negara itu mengurangi defisit tahunannya dari 3% dari PDB pada tahun 2021 menjadi nol pada tahun 2025.

Kelompok kiri Argentina memiliki sedikit pengaruh di kotak suara, akan tetapi memiliki kapasitas yang besar untuk mengatur aksi protes jalanan.

Mereka dengan keras menentang pembayaran utang IMF Argentina senilai US$ 44 miliar, dan menuntut paket bantuan sosial yang lebih murah hati.

Salah satu slogan utama mereka adalah: "Hutang adalah untuk rakyat". 

Di sisi lain, perpecahan mulai muncul dalam koalisi pemerintah, dengan Wakil Presiden Cristina Kirchner, mantan presiden, secara terbuka mengkritik Fernandez.

"Saya tidak berpikir kita akan menghormati semua harapan, semua kepercayaan, semua harapan yang telah ditempatkan pada kita," katanya beberapa hari lalu, dengan cacian terselubung pada presiden.

Dalam beberapa minggu terakhir, Fernandez meningkatkan 50% kupon makanan untuk orang miskin, meningkatkan pensiun bagi mereka yang bekerja di sektor informal, dan juga menaikkan upah minimum dari 38.940 menjadi 45.540 peso (US$ 319 menjadi US$ 373).




TERBARU

[X]
×