kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,33   -7,16   -0.78%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inggris investasikan US$ 500 juta di perusahaan satelit India


Minggu, 05 Juli 2020 / 15:25 WIB
Inggris investasikan US$ 500 juta di perusahaan satelit India
ILUSTRASI. Roket Ariane 5 ECA VA235 yang membawa satelit Telkom 3S meluncur di fasilitas milik Arianespace, di Kourou, Guyana Prancis, Selasa (14/2). Satelit dengan 42 transponder tersebut berhasil meluncur dan akan mengorbit di 118 derajat bujur timur (BT) atau di


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Pemerintah Inggris telah berjanji untuk menginvestasikan dana sebesar US$ 500 juta (£ 400 juta) di perusahaan satelit yang bangkrut yakni OneWeb. Hal ini praktis memberikan Inggris sebagian besar saham dalam bisnis yang menyediakan jaringan telekomunikasi dari luar angkasa. 

Mengutip Guardian.com, Minggu (5/6), Pemerintah Inggris sejauh ini terbukti tidak mau mengambil risiko di perusahaan-perusahaan besar Inggris yang terkena pandemi virus corona, dan hanya menerima sebagian besar ekuitas di perusahaan yang merugi dengan harapan untuk mendapat imbalan tinggi. Investasi sejenis ini dianjurkan oleh penasihat Downing Street, Dominic Cummings. 

Baca Juga: Ditekan soal isu LGBT, Putin sindir bendera pelangi yang dikibarkan kedutaan Amerika

Kesepakatan itu di lain hal masih akan tunduk pada persetujuan pengadilan AS, namun diprediksi akan rampung sebelum akhir tahun. Investasi ini juga termasuk janji dari pemerintah untuk membawa satelit OneWeb ke Inggris. Perusahaan telekomunikasi India yakni Bharti juga bersiap menginvestasikan dana sebesar US$ 500 juta. 

Tujuannya antara lain untuk mengembangkan akses internet berkecepatan tinggi di India."Kesepakatan itu akan mendukung Inggris untuk menjadi pelopor dalam penelitian, pengembangan, pembuatan dan eksploitasi teknologi satelit baru, sambil meningkatkan manufaktur Inggris," kata Downing Street. 

Investasi ini pun didukung oleh serikat pekerja Unite, yang mewakili banyak pekerja manufaktur untuk satelit, dengan harapan akan membawa pekerjaan yang aman sekaligus mendorong keterampilan bagi pekerja. 

Baca Juga: Tegang di Hilamaya, Asia Selatan jadi hotspot baru yang bisa memicu perang

Namun, beberapa ahli luar angkasa juga menyuarakan keprihatinan atas kesesuaian teknologinya untuk tujuan navigasi. Pemerintah memiliki ambisi untuk menciptakan saingannya sendiri terhadap sistem GPS milik AS. Di sisi lain, Inggris juga ingin menyaingi teknologi serupa milik Uni Eropa yakni Galileo. 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×