kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Inggris menuding Iran berupaya merampas kapal tankernya di selat Hormuz


Kamis, 11 Juli 2019 / 16:44 WIB
Inggris menuding Iran berupaya merampas kapal tankernya di selat Hormuz


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  LONDON. Pemerintah Inggris menuding tiga kapal Iran berusaha merampas kapal tanker Inggris yang melalui Selat Hormuz, tetapi upaya tersebut gagal dilakukan setelah mendapat peringatan dari kapal perang Inggris. Pemerintah Inggris mendesak pihak berwenang Iran menurunkan ketegangan situasi di kawasan.

"HMS Montrose terpaksa menempatkan dirinya di antara kapal-kapal Iran dan British Heritage serta mengeluarkan peringatan lisan kepada kapal-kapal Iran, yang kemudian berbalik," kata juru bicara pemerintah Inggris dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters, Kamis (11/7).

Baca Juga: Iran berang Royal Marines Inggris menyita tanker yang diduga membawa minyak ke Suriah

Kapal tanker minyak British Heritage dioperasikan oleh BP (BP.L) di bawah bendera Isle of Man, menurut data pengiriman.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif membantah laporan Inggris tersebut dan menyebutnya tidak berharga seperti dilansir kantor berita semi-resmi Fars.

Insiden itu terjadi hampir seminggu setelah Marinir Kerajaan Inggris menaiki kapal tanker Iran, Grace 1, dari Gibraltar dan menangkapnya dengan tuduhan bahwa kapal itu melanggar sanksi Uni Eropa dengan membawa minyak ke Suriah.

Baca Juga: Iran belum mau mengubah haluan soal kesepakatan nuklir

Ketegangan di Teluk telah meningkat selama beberapa pekan terakhir ketika Iran mulai menjauh dari ketentuan perjanjian nuklir yang dihadapinya dengan kekuatan dunia pada tahun 2015 sebagai protes atas sanksi AS yang baru, yang telah melumpuhkan ekspor penghasil pendapatan utamanya minyak mentah.

Amerika Serikat menarik diri dari dari kesepakatan nuklir tahun lalu dan memberlakukan kembali serta memperpanjang sanksi terhadap Iran. AS menuding kalau pakta tersebut gagal untuk mengekang program-program rudal Iran atau mengatasi kekhawatiran AS tentang perilaku di Timur Tengah.

Baca Juga: Aktivitas nuklir meningkat, Uni Eropa desak Iran patuhi kesepakatan

Bulan lalu, Iran menembak drone AS di dekat Selat Hormuz, rute pengiriman vital yang menghubungkan produsen minyak Timur Tengah dengan pasar di Asia, Eropa, Amerika Utara, dan sekitarnya.

Presiden AS Donald Trump membatalkan serangan militer pembalasan, mengatakan itu bisa menewaskan 150 orang, dan mengisyaratkan dia terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan Teheran tanpa prasyarat.

Baca Juga: Iran peringatkan siap membalas dengan tegas setiap serangan AS

Kedua belah pihak terus berperang kata-kata sambil mengatakan mereka ingin menghindari perang. Amerika Serikat meminta para sekutunya dalam sebuah koalisi militer untuk melindungi perairan strategis di Iran dan Yaman. 

Trump memperingatkan pada hari Rabu bahwa sanksi AS terhadap Iran akan meningkat secara substansial segera, karena pengawas nuklir AS mengadakan pertemuan darurat atas permintaan Washington untuk menimbang pelanggaran Teheran atas kesepakatan nuklir.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×