kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Inggris pilih hengkang dari Uni Eropa!


Jumat, 24 Juni 2016 / 14:19 WIB
Inggris pilih hengkang dari Uni Eropa!


Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

LONDON. Lewat referendum bersejarah, warga Inggris memutuskan untuk menanggalkan keanggotaan mereka dari Uni Eropa setelah 43 tahun.

Data teranyar yang dihimpun BBC menunjukkan, kubu Brexit berhasil mendapat dukungan suara sebesar 52%. Sedangkan kubu Bremain mendapatkan dukungan 48%.

England dan Wales memberikan dukungannya secara penuh untuk Brexit. Sedangkan London, Skotlandia, dan Irlandia Utara mendukung Bremain.

Pasca penghitungan hasil polling selesai, nilai mata uang poundsterling langsung tersungkur terhadap dollar ke level terendah sejak 1985 silam.

Referendum ini diikuti oleh 71,8% warga Inggris yang berhak untuk memilih. Angka tersebut setara dengan lebih dari 30 juta orang. Ini merupakan angka partisipasi pemilu tertinggi sejak pemilu Inggris 1992.

Pimpinan UKIP Nigel Farage menyebut hari ini sebagai "hari kemerdekaan" Inggris. Sedangkan kubu Bremain menyamakannya dengan "bencana".

Farage sudah mengampanyekan Brexit selama 20 tahun terakhir. Di hadapan para pendukungnya, dia mengatakan: "Ini akan menjadi kemenangan bagi rakyat biasa, bagi mereka yang layak."

Farage juga mendesak agar Perdana Menteri Inggris David Cameron untuk segera mengundurkan diri.

Seorang sumber dari Partai Buruh mengatakan, "Jika kami memilih hengkang, Cameron harus serius mempertimbangkan posisinya."

Namun, sejumlah pejabat dari Partai Konservatif yang pro-Brexit, termasuk Boris Johnson dan Michael Gove, telah menandatangani surat yang ditujukan kepada Cameron agar dia tetap menjabat sebagai PM apapun hasil referendum nantinya.

Mantan Menteri Tenaga Kerja Eropa Keith Vaz kepada BBC mengungkapkan, warga Inggris memilih dengan "emosi" mereka dan menolak segala bentuk anjuran dari para pakar yang telah mengingatkan mereka akan dampak ekonomi dari Brexit.

Vaz mengimbau agar Uni Eropa segera menggelar pertemuan darurat untuk menangani dampak hasil voting. Dia mendeskripsikan kondisi tersebut sebagai bencana bagi Inggris, Eropa, dan dunia.

Sedangkan Menteri Luar Negeri Jerman Frank Walter Steimeier mendeskripsikan hasil referendum sebagai hari yang penuh dengan kesedihan bagi Eropa dan Inggris Raya.

Namun, pendukung Brexit seperti Tory MP Lian Fox mengatakan para pemilih telah menunjukkan keberanian yang hebat dengan memutuskan untuk mengubah arah sejarah bagi Inggris dan wilayah Eropa lainnya.

Fox juga menganjurkan untuk diberlakukannya masa tenang, yang merupakan periode untuk refleksi bagi warga Inggris.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×