Reporter: Edy Can, Reuters | Editor: Edy Can
TORONTO. Produsen Blackberry, Research In Motion (RIM), berencana memangkas sekitar 11% jumlah tenaga kerjanya. Pengurangan tenaga kerja tersebut bertujuan menghemat biaya produksi supaya tetap bisa bersaing dengan Apple dan Google di pasar telepon genggam.
Akibat pengurangan tenaga kerja yang pertama kali terjadi dalam 10 tahun ini, harga saham RIM anjlok 3%, kemarin. Sebab, para analis menyatakan, pengurangan sekitar 2.000 karyawan ini lebih besar dari perkiraan semula.
Pengurangan karyawan ini juga menimbulkan kekhawatiran mengenai kondisi keuangan RIM. Analis menilai, pengurangan pegawai untuk menghemat biaya produksi tidak akan membantu RIM bersaing dengan kompetitornya.
"Masalahnya adalah dia tidak bisa memangkas jalan ke pertumbuhan atau menjadi pemimpin pasar dan sementara saya yakin ada lemak di RIM, masalah intinya ada di manajemen," kata analis Charter Equity, Ed Snyder.
RIM sendiri menyatakan, pengurangan jumlah karyawan ini sebagai langkah yang hati-hati dan perlu untuk mencapai kesuksesan dalam jangka panjang. Rencananya, RIM akan memberitahukan pemutusan hubungan kerja ini kepada karyawannya pekan ini.
Selain mengurangi jumlah tenaga kerja, RIM juga mengumumkan perubahan susunan direksinya. Dalam pengumuman itu disebutkan Chief Operation Officer Don Morrison akan pensiun. Tugasnya akan diambil alih oleh Thorsten Heins dan Jim Rowan.
Posisi RIM saat ini sedang terdesak dengan kehadiran iPhone dan telepon Android, sistem operasi yang dikeluarkan Google. Kehadiran komputer tablet buatan RIM, Playbook, juga tidak membantu kinerja perusahaan tersebut. Sebab, kehadiran Playbook sangat terlambat bila dibandingkan produk sejenis lainnya.