kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ini Alasan The Fed Pangkas Suku Bunga Agresif 50 Basis Poin


Jumat, 20 September 2024 / 05:33 WIB
Ini Alasan The Fed Pangkas Suku Bunga Agresif 50 Basis Poin
ILUSTRASI. Federal Reserve memangkas suku bunga hingga setengah poin persentase atau 50 basis points pada hari Rabu (18/9).


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Federal Reserve memangkas suku bunga hingga setengah poin persentase atau 50 basis points pada hari Rabu (18/9) menjadi 4,75%-5%. Pemangkasan ini mengawali apa yang diharapkan sebagai pelonggaran kebijakan moneter yang mantap dengan pengurangan biaya pinjaman yang lebih besar dari biasanya.

"Komite telah memperoleh keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju 2% dan menilai bahwa risiko untuk mencapai sasaran ketenagakerjaan dan inflasi secara kasar seimbang," kata para pembuat kebijakan di komite penetapan suku bunga bank sentral AS dalam pernyataan terbaru mereka, Rabu (18/9).

Keputusan ini menuai perbedaan pendapat dari Gubernur Michelle Bowman yang hanya mendukung pemotongan seperempat poin persentase atau 25 basis points.

Para pembuat kebijakan memperkirakan suku bunga acuan Fed akan turun setengah poin persentase (50 bps) lagi pada akhir tahun ini. Suku bunga akan turun satu poin persentase penuh atau 100 bps lagi pada tahun 2025, dan setengah poin persentase (50 bps) terakhir pada tahun 2026 hingga berakhir pada kisaran 2,75%-3,00%.

Baca Juga: BREAKING NEWS: The Fed Pangkas Bunga 50 Basis Poin Jadi 4,75%-5%

Titik akhir mencerminkan sedikit peningkatan, dari 2,8% menjadi 2,9%, dalam suku bunga dana federal jangka panjang. Posisi ini dianggap sebagai sikap "netral" yang tidak mendorong atau menghambat aktivitas ekonomi.

"Keputusan ini mencerminkan keyakinan kami yang semakin besar bahwa dengan peninjauan ulang yang tepat atas sikap kebijakan kami, kekuatan di pasar tenaga kerja dapat dipertahankan dalam konteks pertumbuhan moderat dan inflasi yang bergerak turun secara berkelanjutan hingga 2%," kata Ketua Fed Jerome Powell pada konferensi pers setelah pertemuan tersebut.

Pasar saham Amerika Serikat (AS) menguat setelah rilis pernyataan dan proyeksi ekonomi triwulanan yang diperbarui. Sementara indeks dolar AS melemah. Imbal hasil Treasury AS turun.

"The Fed mengakhiri jeda dengan sebuah ledakan. Ini adalah sinyal kuat bahwa mereka memangkas 50 basis poin dan mengharapkan pemangkasan 50 basis poin lagi tahun ini. Ini kontroversial," kata Brian Jacobsen, kepala ekonom di Annex Wealth Management seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Menguat Jika The Fed Pangkas Suku Bunga Lebih Besar dari BI Rate

Meskipun inflasi "tetap agak tinggi," pernyataan terbaru The Fed mengatakan para pembuat kebijakan memilih untuk memangkas suku bunga Fed Funds Rate ke kisaran 4,75%-5,00% mengingat kemajuan inflasi dan keseimbangan risiko.

The Fed menyatakan akan siap untuk menyesuaikan sikap kebijakan moneter sebagaimana mestinya jika muncul risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan Komite. The Fed juga akan memperhatikan kedua sisi mandat gandanya untuk inflasi yang stabil dan lapangan kerja yang maksimal.

Pertemuan kebijakan The Fed minggu ini adalah yang terakhir sebelum para pemilih pergi ke tempat pemungutan suara dalam pemilihan presiden AS yang diperkirakan akan berlangsung ketat pada tanggal 5 November.

Setelah pernyataan dan proyeksi tersebut dirilis, para investor dalam kontrak yang terkait dengan suku bunga kebijakan The Fed memperkirakan sekitar 64% kemungkinan penurunan suku bunga seperempat poin persentase pada pertemuan kebijakan bank sentral berikutnya selama dua hari, yang dimulai sehari setelah pemilihan.

Baca Juga: BI Pangkas BI Rate Jadi 6%, Bagaimana Efeknya ke Instrumen Investasi Domestik?

PERLAMBATAN PASAR TENAGA KERJA

Besarnya pemotongan awal kemungkinan akan menimbulkan pertanyaan tentang strategi The Fed. Pertanyaan pentingnya adalah apakah The Fed hanya mencoba memperhitungkan penurunan inflasi yang cepat sejak tahun lalu, atau mengatasi kekhawatiran di antara beberapa pejabat bahwa pasar kerja AS mungkin melemah lebih cepat dari yang diinginkan atau dibutuhkan untuk memastikan inflasi kembali sepenuhnya ke target 2% bank sentral.

Proyeksi ekonomi baru kini menunjukkan tingkat kenaikan tahunan dalam indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi turun menjadi 2,3% pada akhir tahun ini dan turun menjadi 2,1% pada akhir tahun 2025.

Tingkat pengangguran diperkirakan berakhir tahun ini pada 4,4%, lebih tinggi dari 4,2% saat ini, dan tetap di level tersebut hingga tahun 2025. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 2,1% hingga tahun 2024 dan 2% tahun depan, sama seperti pada putaran proyeksi terakhir yang dikeluarkan pada bulan Juni.

The Fed telah mempertahankan suku bunga kebijakannya dalam kisaran 5,25%-5,50% sejak Juli 2023 karena inflasi turun dari level tertinggi dalam 40 tahun ke level yang sekarang mendekati target bank sentral.



TERBARU

[X]
×