Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Sebuah drone penyapu ranjau bawah air terbaru bergabung dengan Angkatan Laut Korea Selatan, sebuah langkah yang bisa meningkatkan keselamatan dan kemampuan operasional militer negeri ginseng.
Daeyang Electric Co. yang mengembangkan kendaraan tanpa awak itu, menurut Badan Program Akuisisi Pertahanan Korea (DAPA). Saat ini, total ada 10 unit yang beroperasi yang merupakan produk impor dan pertama kali bergabung dengan militer pada 2018.
Drone tersebut, yang mengadopsi fitur-fitur utama robot laut, dirancang untuk melakukan misi pembersihan ranjau dengan mencari dan mengidentifikasi alat peledak yang ditanam di bawah air. Lalu, menetralkannya dengan menempatkan bahan peledak.
Baca Juga: 4 pesawat milik China & 15 milik Rusia masuk zona pertahanan udara Korsel, ada apa?
DAPA menyebutkan, kendaraan nirawak itu dikendalikan dari jarak jauh untuk memastikan operator tetap berada di luar bahaya ketika ranjau yang terkubur di dasar laut diledakkan.
Tapi, DAPA menambahkan, drone terbaru tersebut bisa menahan arus yang kuat dan bertahan lebih lama di bawah air dibanding produk impor yang telah Angkatan Laut Korea Selatan gunakan sejauh ini.
"Drone itu akan digunakan di sekitar pelabuhan utama, jalur laut dan pantai untuk menghilangkan ranjau dengan cepat dan aman," kata seorang pejabat DAPA seperti dikutip Yonhap, Selasa (29/120. "Ini bisa meningkatkan kemampuan Angkatan Laut".