kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ini Peringatan WHO jika Omicron Tak Terkendali, Bisa Muncul Varian Lebih Mematikan


Jumat, 14 Januari 2022 / 23:15 WIB
Ini Peringatan WHO jika Omicron Tak Terkendali, Bisa Muncul Varian Lebih Mematikan


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Ini peringatan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, jika penularan Omicron dan varian virus corona lainnya tidak terkendali.

"Lebih banyak penularan berarti lebih banyak rawat inap, lebih banyak kematian, lebih banyak orang yang tidak bekerja, termasuk guru dan tenaga kesehatan, dan lebih banyak gangguan terhadap layanan sosial dan kesehatan yang penting," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

"Lebih banyak transmisi juga berarti lebih banyak risiko munculnya varian lain yang bahkan lebih menular dan lebih mematikan daripada varian sebelumnya," ungkapnya, dikutip dari laman resmi WHO, Jumat (14/1).

Skala dan kecepatan penularan virus corona, dia menambahkan, juga berarti lebih banyak tekanan pada tenaga kesehatan dan perawatan yang sudah terbebani juga kelelahan.

Baca Juga: WHO: Meski Lebih Ringan, Varian Omicron Tetap Menjadi Virus Berbahaya

"Mengakhiri distribusi vaksin, terapi, dan diagnostik yang tidak adil tetap menjadi kunci untuk mengakhiri pandemi. Jika kita mengakhiri ketidakadilan, kita mengakhiri fase akut pandemi," tegas Tedros.

Menurutnya, lebih banyak vaksin akan dibutuhkan yang memiliki dampak lebih besar pada pencegahan infeksi dan penularan, serta penyakit parah dan kematian akibat Covid-19.

Hanya, Tedros menekankan, sementara beberapa negara merekomendasikan vaksin booster, prioritas langsung bagi dunia adalah mempercepat akses ke vaksinasi primer, terutama untuk kelompok yang berisiko lebih besar terkena penyakit parah.

Tetapi, dia mengingatkan, vaksin memang tetap sangat efektif untuk mencegah penyakit parah dan kematian akibat, tapi tidak sepenuhnya mencegah penularan. Karena itu, semua pihak harus menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×