Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Donald Trump kembali mencatatkan namanya dalam sejarah Amerika Serikat setelah resmi dilantik sebagai Presiden ke-47. Bersama istrinya, Melania Trump, ia disambut oleh Presiden Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden di Gedung Putih sebelum upacara pelantikannya.
Tradisi kuno ini menjadi momen simbolis saat seorang presiden petahana menyambut penerusnya untuk acara teh sebelum upacara inaugurasi. Meskipun terdapat perbedaan politik yang signifikan antara Biden, seorang Demokrat, dan Trump, seorang Republikan, keduanya terlihat menanggalkan perbedaan untuk acara penting ini.
Namun, momen ini juga menjadi sorotan karena pada 2021, Trump tidak menghadiri pelantikan Biden dan memilih langsung kembali ke kediamannya di Florida.
Baca Juga: Momen Canggung Ciuman Donald Trump dan Melania di Upacara Sumpah Jabatan Jadi Viral
Janji Politik Donald Trump Sebagai Presiden ke-47
Kembalinya Trump ke Gedung Putih disertai dengan berbagai janji politik yang ambisius, termasuk langkah-langkah eksekutif di hari pertamanya menjabat. Mengutip unilad, berikut adalah beberapa agenda utamanya:
1. Program Deportasi Terbesar dalam Sejarah AS
Trump berjanji untuk meluncurkan program deportasi besar-besaran untuk memberantas kriminalitas. Ia menyatakan:"Saya akan menyelamatkan setiap kota yang telah diserang oleh para kriminal dan memastikan mereka diadili sebelum dideportasi secepat mungkin."
2. Eksekusi Lebih dari 100 Perintah Eksekutif
Tim Trump telah mempersiapkan lebih dari 100 perintah eksekutif yang mencakup kebijakan deportasi, pendidikan gender, dan mandat vaksin. Perintah ini dirancang untuk dijalankan tanpa melalui persetujuan kongres.
3. Transparansi Pemerintah
Trump berjanji untuk membuka file rahasia terkait pembunuhan Presiden John F. Kennedy, Robert Kennedy, dan Martin Luther King Jr. sebagai bagian dari upayanya meningkatkan transparansi pemerintahan.
4. Penghapusan Hak Kewarganegaraan Otomatis
Salah satu kebijakan kontroversial Trump adalah rencana penghapusan hak kewarganegaraan otomatis bagi mereka yang lahir di AS. Meski memerlukan amandemen konstitusi, Trump berencana melakukannya melalui perintah eksekutif.
Baca Juga: Hari Pertama Bekerja, Donald Trump Singgung Kedekatannya dengan Kim Jong Un
Kebijakan Lingkungan dan Energi
Trump menyebut program Green New Deal sebagai "penipuan terbesar dalam sejarah." Ia berjanji untuk mengakhiri kebijakan ini melalui perintah eksekutif pada hari pertama masa jabatannya.
Trump juga menargetkan kebijakan mandat kendaraan listrik yang diterapkan di era Biden, menyebutnya sebagai langkah yang tidak realistis bagi perekonomian.
Reformasi Pendidikan
Trump akan memangkas pendanaan federal untuk sekolah yang mengajarkan teori ras kritis, isu transgender, atau topik politik yang dianggap "tidak pantas." Dalam pidatonya, ia menegaskan komitmennya untuk melindungi anak-anak dari apa yang disebutnya sebagai "konten destruktif."
Ambisi di Sektor Teknologi dan Keuangan
Meski pernah mengkritik kripto, Trump kini berbalik arah dan berjanji menjadikan AS sebagai pusat kripto global. Ia dan Melania bahkan telah meluncurkan mata uang digital mereka sendiri menjelang pelantikan.
Trump juga ingin memberikan green card kepada lulusan perguruan tinggi di AS agar mereka dapat tinggal dan bekerja secara legal.
Baca Juga: TikTok Dapat Penangguhan 75 Hari Hukuman Lewat Perintah Trump
Kontroversi dan Tindakan yang Ditunggu-tunggu
Trump berencana meninjau kasus para pendukungnya yang ditangkap akibat insiden 6 Januari 2021. Ia mengatakan bahwa beberapa orang yang ditahan mungkin pantas mendapatkan grasi.
Trump menyatakan bahwa salah satu langkah awalnya adalah memecat Jack Smith, jaksa khusus yang menangani kasus hukum terkait dirinya.