kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.754.000   -4.000   -0,23%
  • USD/IDR 16.840   -275,00   -1,66%
  • IDX 6.008   -502,14   -7,71%
  • KOMPAS100 848   -81,62   -8,78%
  • LQ45 672   -62,52   -8,51%
  • ISSI 185   -16,31   -8,10%
  • IDX30 354   -32,37   -8,37%
  • IDXHIDIV20 430   -37,68   -8,05%
  • IDX80 96   -9,29   -8,81%
  • IDXV30 102   -8,93   -8,05%
  • IDXQ30 117   -10,10   -7,95%

Ini yang Diinginkan Amerika dari Uni Eropa Soal Tarif Trump


Selasa, 08 April 2025 / 07:31 WIB
 Ini yang Diinginkan Amerika dari Uni Eropa Soal Tarif Trump
ILUSTRASI. Penasihat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro pada hari Senin (7/4/2025) mengungkapkan, Uni Eropa perlu menurunkan hambatan nontarifnya. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Penasihat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro pada hari Senin (7/4/2025) mengungkapkan, Uni Eropa perlu menurunkan hambatan nontarifnya, termasuk yang dibuat oleh pajak pertambahan nilai, jika ingin mencapai kesepakatan untuk menurunkan tarif AS yang dikenakan oleh Presiden Donald Trump. 

Melansir Reuters, Navarro mengatakan kepada televisi CNBC bahwa kesediaan Uni Eropa untuk berunding dengan Trump guna menurunkan tarif hanyalah awal yang baik dan Langkah kecil. 

Tetapi hambatan nontarif, yang juga mencakup peraturan keamanan pangan, jauh lebih penting daripada tarif. 

Pernyataannya muncul setelah Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan dalam konferensi pers di Brussels bahwa Uni Eropa siap untuk berunding tentang pakta tarif "nol-untuk-nol" dengan AS untuk barang-barang industri. 

Para menteri Uni Eropa sepakat untuk memprioritaskan perundingan daripada pembalasan. 

"Saya ingin mengatakan kepada Uni Eropa ketika Anda membuat pengumuman itu, apakah Anda akan sangat berhati-hati untuk memberi tahu kami bahwa Anda akan menurunkan hambatan nontarif Anda?" kata Navarro. 

Baca Juga: Tak Seperti China, Mengapa Indonesia Tak Balas Saja Tarif Trump?

Dia menambahkan, "Uni Eropa, turunkan PPN 19%. Uni Eropa, hormati keputusan WTO (Organisasi Perdagangan Dunia) yang mengizinkan kami menjual daging babi, jagung, dan daging sapi kami di negara-negara Uni Eropa," kata Navarro.

Navarro, yang merupakan arsitek utama serangan tarif besar-besaran Trump, mengatakan hambatan nontarif merupakan masalah bagi perdagangan AS dengan banyak negara, termasuk Vietnam, yang memiliki surplus perdagangan yang terus meningkat dengan AS sebagian karena peralihan rantai pasokan dari Tiongkok.

"Jadi, ketika Anda bertanya apakah kami bersedia bernegosiasi, Presiden akan selalu mendengarkan. Tetapi mari kita pahami apa masalahnya ketika Anda memiliki negara seperti Vietnam, mari kita ambil contoh Vietnam. Ketika mereka datang kepada kami dan berkata, kami akan menerapkan tarif nol, itu tidak berarti apa-apa bagi kami, karena kecurangan nontariflah yang penting," kata Navarro.

Tonton: Bukan Membalas Tarif, Taiwan Siapkan Strategi Tundukkan Donald Trump Sebagai Kawan

Ia membela metodologi Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih yang digunakan untuk menghitung tarif 46% atas barang-barang Vietnam dan tarif 20% atas barang-barang Uni Eropa, dengan mengatakan bahwa metodologi tersebut "sangat tepat" meskipun banyak yang mengejeknya sebagai perhitungan sederhana dari surplus perdagangan suatu negara dengan AS dibagi dengan ekspornya ke AS.

Selanjutnya: BEI Putuskan Auto Rejection Asimetris Hingga Revisi Batas Trading Halt

Menarik Dibaca: 6 Rekomendasi Novel Fiksi Sejarah Indonesia Terbaik, Tak Cuma Laut Bercerita



TERBARU

[X]
×