Intel Corp Pangkas 22% Karyawan, CEO Baru Tan Terapkan Disiplin Ketat Biaya

Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Intel Corp mengumumkan pemangkasan besar-besaran jumlah karyawan hingga 22% pada akhir tahun ini, seiring langkah CEO baru Lip Bu Tan memperbaiki strategi manufaktur dan kinerja perusahaan.

Pemangkasan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya restrukturisasi menyeluruh yang telah dimulai sejak Tan menjabat pada Maret lalu.

Baca Juga: Kanada Kecam Israel atas Krisis Kemanusiaan di Gaza dan Pemblokiran Bantuan

Jumlah karyawan Intel yang tercatat sebanyak 96.400 orang pada akhir Juni 2025 akan dikurangi menjadi sekitar 75.000 orang melalui berbagai mekanisme, termasuk pengurangan alami (attrition) dan pemutusan hubungan kerja.

Chief Financial Officer David Zinsner menyebut langkah ini sebagai pemangkasan “surgikal” dengan menghilangkan 50% lapisan manajemen menengah.

“Tidak ada lagi cek kosong,” tegas Tan dalam memo internal pada Kamis (24/7/2025).

“Setiap investasi harus masuk akal secara ekonomi. Kami hanya akan membangun apa yang dibutuhkan pelanggan, saat mereka membutuhkannya.”

Tan juga menyatakan bahwa Intel akan mengubah pendekatan ekspansi manufakturnya.

Baca Juga: AS Siap Longgarkan Sanksi, Chevron Kembali Operasikan Ladang Minyak di Venezuela

Perusahaan tak lagi membangun pabrik sebelum ada permintaan, melainkan hanya akan memperluas kapasitas jika kebutuhan pasar sudah jelas.

Konsekuensinya, pembangunan pabrik baru di Ohio akan diperlambat, sementara rencana pendirian fasilitas di Polandia dan Jerman dihentikan.

Operasi pengemasan chip di Kosta Rika juga akan dikonsolidasikan dengan fasilitas Intel di Vietnam dan Malaysia.

Langkah-langkah efisiensi ini mencerminkan koreksi terhadap kesalahan manajemen masa lalu.

Intel mengalami ketertinggalan dari rivalnya, Nvidia, dalam industri chip AI, dan pangsa pasarnya di segmen PC serta server terus tergerus oleh AMD.

Secara finansial, Intel memperkirakan akan mencatat rugi bersih US$ 0,24 per saham pada kuartal III-2025, lebih dalam dibandingkan estimasi konsensus sebesar US$ 0,18 per saham.

Baca Juga: Laba LG Energy Solution Melonjak di Kuartal II, Tapi Peringatkan Akan Dampak Tarif AS

Pendapatan diperkirakan berada di kisaran US$ 12,6 miliar hingga US$ 13,6 miliar, sedikit di atas ekspektasi pasar.

Untuk kuartal II-2025, pendapatan Intel tercatat flat di angka US$ 12,9 miliar, mengakhiri tren penurunan dalam empat kuartal terakhir dan melampaui estimasi analis sebesar US$ 11,92 miliar.

Namun, rugi bersih tercatat sebesar US$ 0,67 per saham, jauh lebih dalam dari proyeksi pasar sebesar US$ 0,26 per saham.

Rugi bersih yang disesuaikan (adjusted loss) mencapai US$ 0,10 per saham, berbanding ekspektasi keuntungan tipis sebesar US$ 0,01 per saham.

Biaya restrukturisasi akibat pemutusan hubungan kerja mencapai US$ 1,9 miliar pada kuartal lalu.

Baca Juga: Bisnis Reparasi Chip AI Nvidia di China Melonjak

Ke depan, Tan akan mengevaluasi kelanjutan investasi pada proses manufaktur 18A dan 14A yang sebelumnya digadang-gadang oleh pendahulunya Pat Gelsinger.

Jika Intel gagal memperoleh klien eksternal besar untuk proses 14A, perusahaan mempertimbangkan untuk menghentikan ambisi bisnis kontrak pembuatan chip.

“Saya pribadi akan meninjau dan menyetujui setiap desain chip utama yang dikembangkan Intel,” ujar Tan dalam panggilan dengan analis.

Selanjutnya: Kemiskinan di Perkotaan Meroket, Imbas Kenaikan Harga dan Pengangguran Laki-Laki

Menarik Dibaca: Promo Home Charging PLN Mobil Listrik, Diskon 50% Biaya Pasang Baru & Tambah Daya