kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Invasi Rusia ke Ukraina, Bank Dunia Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Global Hampir 1%


Senin, 18 April 2022 / 22:20 WIB
Invasi Rusia ke Ukraina, Bank Dunia Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Global Hampir 1%
ILUSTRASI. Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2022 hampir 1%, buntut invasi Rusia. REUTERS/Kim Kyung-Hoon.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2022 hampir 1%, menjadi 3,2% dari sebelumnya 4,1%, buntut dampak dari invasi Rusia ke Ukraina, Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan Senin (18/4).

Menurut Malpass, Bank Dunia menilai ada tambahan tekanan ekonomi dari perang Rusia di Ukraina. Lembaga keuangan ini pun mengusulkan target baru pembiayaan krisis 15 bulan sebesar US$ 170 miliar, dengan US$ 50 miliar untuk tiga bulan ke depan.

Malpass menjelaskan, komponen terbesar dari pengurangan perkiraan pertumbuhan ekonomi global tahun ini oleh Bank Dunia adalah kontraksi 4,1% di kawasan Eropa dan Asia Tengah yang terdiri dari Ukraina, Rusia, dan negara-negara sekitarnya. 

Bank Dunia juga memangkas pertumbuhan ekonomi negara-negara maju dan banyak negara berkembang karena lonjakan harga pangan dan energi akibat gangguan pasokan terkait perang Rusia di Ukraina, Malpass menambahkan.

Baca Juga: Bank Dunia: Negara-Negara di Seluruh Dunia Harus Kurangi Ketergantungan pada China

"Kami sedang mempersiapkan tanggapan krisis yang berkelanjutan, mengingat banyaknya krisis," kata Malpass, seperti dikutip Reuters. 

"Selama beberapa minggu ke depan, saya berharap untuk bisa berdiskusi dengan dewan kami, respons pembiayaan krisis baru selama 15 bulan sekitar US$ 170 miliar yang mencakup April 2022 hingga Juni 2023," ujarnya.

Rencana tersebut merupakan kelanjutan dari program pembiayaan Covid-19 dari Bank Dunia senilai US$ 160 miliar, yang menurut Malpass, sebanyak US$ 157 miliar di antaranya telah cair hingga Juni 2021.

Malpass menyebutkan, pembiayaan krisis sebagian akan mendukung negara-negara yang telah menerima pengungsi dari Ukraina dan juga akan membantu mengatasi masalah di negara-negara yang terkena dampak kekurangan pangan.




TERBARU

[X]
×