kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investasi di Singapura melonjak, ada peralihan aktivitas bisnis dari Hong Kong


Kamis, 16 Januari 2020 / 17:25 WIB
Investasi di Singapura melonjak, ada peralihan aktivitas bisnis dari Hong Kong
ILUSTRASI. Komitmen investasi bisnis ke Singapura melonjak hampir 40% tahun lalu ke level tertinggi tujuh tahun.


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Komitmen investasi bisnis ke Singapura melonjak hampir 40% tahun lalu ke level tertinggi tujuh tahun. Angka ini jauh lebih tinggi dari harapan karena beberapa sektor utama memperkirakan kenaikan permintaan.

Data Economic Development Board (EDB) menunjukkan bahwa komitmen untuk investasi dalam aset tetap seperti fasilitas, mesin dan peralatan lainnya melonjak menjadi S$ 15,2 miliar atau setara Rp 154,21 triliun pada tahun 2019, jauh di atas kisaran perkiraan S$ 8 miliar-S$ 10 miliar.

Ketua EDB Beh Swan Gin mengatakan, angka-angka tersebut mencerminkan fundamental Singapura yang kuat, kepercayaan perusahaan terhadap Negeri Merlion ini dan posisi strategisnya di Asia yang tumbuh cepat.

Dia mengaitkan pertumbuhan tersebut dengan perusahaan-perusahaan di sektor semikonduktor dan kimia yang berkomitmen untuk berinvestasi. Investasi ini merupakan persiapan untuk peningkatan permintaan yang akhirnya mereka harapkan di tahun-tahun mendatang.

Beberapa produsen cip mulai mengharapkan pemulihan industri yang sempat turun. Harapan ini dibantu oleh kenaikan di pasar ponsel pintar.

Baca Juga: Di Singapura, debt collector menagih utang pakai baju pemakaman

Pesatnya pertumbuhan sektor digital di Singapura juga turut menopang karena perusahaan seperti Sea Ltd dan Grab terus ekspansi. Bisnis tradisional pun memeperkuat tim teknologi mereka.

Sementara itu, belanja bisnis seperti tingkat upah dan sewa naik menjadi S$ 9 miliar, naik 45% dari tahun sebelumnya.

Tahun lalu, ekonomi Singapura tumbuh pada laju paling lambat satu dekade terakhir. Negara yang berorientasi ekspor ini terpukul oleh perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Namun, berbulan-bulan protes anti-pemerintah di pusat keuangan Asia saingannya Hong Kong, telah meningkatkan daya tarik Singapura. Reuters melaporkan, para taipan menarik dana dari Hong Kong, mengalihkan bisnis, bahkan para pengelola dana membatalkan rencana membuka kantor di Hong Kong dan lebih memilih Singapura.

Beh mengatakan, kenaikan investasi ini bukan merupakan konsekuensi dari apa yang terjadi di Hong Kong. Tapi, dia mengatakan ada peralihan bisnis dan individu ke Singapura dari Hong Kong. "Ini bukan gerakan besar-besaran, tetapi beberapa gerakan marjinal," kata Beh seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Indonesia bersiap merebut mahkota dari Thailand sebagai pasar saham terbesar Asia

Singapura, yang sedang berusaha memantapkan dirinya sebagai pusat global untuk industri teknologi, memperkirakan investasi akan menciptakan sekitar 32.814 pekerjaan. Dari total tersebut, setengahnya adalah pekerjaan terkait digital.




TERBARU

[X]
×