CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.924   -30,00   -0,19%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Investasi US$ 10 miliar, Amazon siap luncurkan satelit pada akhir 2022


Selasa, 02 November 2021 / 14:58 WIB
Investasi US$ 10 miliar, Amazon siap luncurkan satelit pada akhir 2022
ILUSTRASI. Logo Amazon. REUTERS/Pascal Rossignol/File Photo


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Amazon berencana meluncurkan satelit internet pada kuartal IV-2021. Ini merupakan bagian program Project Kuiper demi membangun 3.236 jaringan satelit di orbit rendah bumi. 

Dengan begitu, raksasa teknologi ini bisa menyediakan internet berkecepatan tinggi di dunia. Tak main-main, Amazon menginvestasikan lebih dari US$ 10 miliar untuk membangun jaringan internet tersebut. 

Amazon telah mengajukan permohonan peluncuran dua satelit prototipe pertama kepada Komisi Komunikasi Federal (FCC). Dua satelit yang akan diluncurkan yaitu KuiperSat-1 dan KuiperSat-2 dengan ABL Space pada roket RS1-nya.

“Kami akan segera siap untuk melihat bagaimana kinerja [satelit] ini di luar angkasa,” kata wakil presiden teknologi Amazon Rajeev Badyal dikutip dari CNBC, Selasa (2/11). 

Ia mengungkapkan, tidak ada satelit pengganti untuk pengujian tersebut. Namun ia berharap Amazon akan lebih banyak belajar seiring kompleksitas dan risiko peluncuran di tengah kondisi lingkungan yang menantang. 

Baca Juga: Sri Mulyani bertemu Jeff Bezos, ini yang dibicarakan

Layanan awal dari Kuiper akan dimulai setelah Amazon memiliki 578 satelit di orbit. Bahkan, perusahaan menggandeng Verizon, raksasa telekomunikasi di bidang internet satelit berkecepatan tinggi.

Nantinya, Kuiper siap bersaing dengan jaringan Starlink SpaceX , yang merupakan sistem satelit broadband terjauh dalam generasi terbaru. Berbagai jaringan lain sedang dalam berbagai tahap pengembangan, termasuk OneWeb milik Inggris dan Astranis yang didukung BlackRock.

Tim Project Kuiper telah berkembang dengan mantap di Amazon, yang kini memiliki lebih dari 750 orang yang diperkirakan akan dipekerjakan pada tahun depan. 

Amazon membangun fasilitas seluas 219.000 kaki persegi di Redmond, Washington untuk menguji dan memproduksi satelit, dan berencana untuk menambah fasilitas seluas 20.000 kaki persegi.

Peluncuran dan pengujian KuiperSat-1 dan KuiperSat-2 setahun dari sekarang merupakan salah satu tonggak utama dalam pengembangan sistem Amazon. Sepasang satelit ini dimaksudkan untuk menguji komunikasi dan infrastruktur jaringan Amazon, menghubungkan dengan stasiun bumi yang berbasis di Texas, Amerika Selatan dan Asia-Pasifik.

“KuiperSat-1 dan KuiperSat-2 akan mencakup banyak teknologi dan sub-sistem yang mendukung versi produksi desain satelit kami – array secara bertahap dan antena parabola, sistem daya dan propulsi, modem yang dirancang khusus, dan banyak lagi,” kata Amazon.

Amazon juga berencana menguji antena para pelanggan awal di lokasi di McCulloch, Texas. Perusahaan menggambarkan antena sebagai terminal pelanggan berbiaya rendah”yang akan memberikan layanan terbaik dengan harga yang lebih terjangkau. 

Amazon mengatakan salah satu dari dua prototipe satelit Kuiper akan membantu perusahaan untuk memahami apakah itu cara yang efektif untuk mengurangi reflektifitas dan mengurangi dampak pada teleskop optik berbasis darat.”

“Kami akan mengumpulkan data untuk membandingkan reflektifitas antara dua pesawat ruang angkasa, dan berbagi pembelajaran dengan komunitas astronomi setelah misi tersebut,” kata Amazon.

Selanjutnya: Bertambah Lagi Anggota Klub Perusahaan Bernilai US$ 1 Triliun



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×