kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Investor asing menjual obligasi Asia sebesar US$ 17,28 miliar


Senin, 13 April 2020 / 16:09 WIB
Investor asing menjual obligasi Asia sebesar US$ 17,28 miliar
ILUSTRASI. Foto udara lalu lintas kendaraan di simpang susun tomang, Jakarta, Minggu (12/04). Investor asing menjual total obligasi regional Asia hingga US$ 17,28 miliar pada bulan Maret.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Obligasi Asia mencatat arus dana asing keluar terbesar dalam setidaknya tujuh tahun terakhir. Investor asing menghindari risiko karena kekhawatiran penyebaran virus corona dan mengejar aset aman seperti dolar Amerika Serikat (AS) dan instrumen pasar uang.

Investor asing menjual total obligasi regional Asia hingga US$ 17,28 miliar pada bulan Maret. Ini adalah penjualan terbesar setidaknya sejak Januari 2013. Data ini merupakan data bank regional dan asosiasi pasar obligasi di Indonesia, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, dan India.

India mencatat arus modal keluar US$ 8,13 miliar dari pasar utang pada bulan Maret. Ini adalah level terbesar setidaknya sejak Januari 2002.

Baca Juga: Core Indonesia: Ada empat risiko pelebaran defisit APBN dan pembiayaannya

Sedangkan outflow dari pasar surat utang Indonesia mencapai US$ 7,44 miliar, terbesar dalam setidaknya 10 tahun. Outflow dari pasar surat utang Malaysia dan Thailand masing-masing sebesar US$ 2,85 miliar dan US$ 2,45 miliar pada bulan lalu.

Tapi, Korea Selatan justru mencatat arus dana masuk US$ 3,58 miliar. Ini adalah arus dana asing masuk dalam tiga bulan berturut-turut di Korea Selatan.

Para analis melihat outflow dari pasar Asia didorong oleh penyebaran virus corona yang cepat. Investor khawatir penyebaran Covid-19 ini akan memukul pertumbuhan ekonomi Asia. Pabrik-pabrik tutup dan berbagai bisnis terganggu di seluruh kawasan ini.

Baca Juga: Ada corona, Menkeu: Indonesia negara Asia pertama yang berani terbitkan global bond

Kemarin, Bank Dunia memperkirakan bahwa India dan negara-negara Asia Selatan akan mencatat kinerja pertumbuhan terburuk dalam empat dekade akibat wabah corona.

India akan memperpanjang lockdown yang berakhir Selasa (14/4). Menurut seorang menteri utama negara bagian, lockdown akan diperpanjang 21 hari. Tapi, pemerintah pusat belum mengumumkan perpanjangan ini.

"Dengan tingkat ketidakpastian yang masih tinggi, kami berharap aliran portofolio tetap stabil di Asia," kata Khoon Goh, head of Asia research ANZ Banking Group dalam laporan yang dikutip Reuters.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×