kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor China mulai borong properti Hong Kong, sebaliknya asing masih takut-takut


Senin, 31 Agustus 2020 / 16:56 WIB
Investor China mulai borong properti Hong Kong, sebaliknya asing masih takut-takut
ILUSTRASI. Warga menikmati pemandangan matahari tenggelam di antara gedung pencakar langit saat berlangsungnya sidang UU Keamanan Nasional, di Hong Kong, China, Senin (29/6/2020). REUTERS/Tyrone Siu


Sumber: Reuters | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Investor China daratan mulai melirik kembali properti di Hong Kong. Mereka mulai bertransaksi setelah harga properti Hong Kong anjlok 30%.
Mengutip Reuters Senin (1/8), masuknya investor Tiongkok menandakan gelombang baru permintaan properti menyusul protes anti-pemerintah tahun lalu yang membatasi aktivitas investasi.

Pada bulan Agustus saja, pembeli dari China daratan membeli setidaknya dua menara perkantoran dan satu bangunan hotel senilai total HK$ 4 miliar setara US$ 516 juta.
“Mayoritas transaksi bangunan bernilai besar baru-baru ini dibeli oleh investor China; jumlah mereka benar-benar tumbuh di kuartal ketiga, ”kata Reeves Yan, kepala pasar modal di CBRE Hong Kong.

Agen properti memperkirakan masuknya modal China telah membantu Hong Kong menjadi salah satu pasar properti paling mahal di dunia. Hal ini juga membantu pengusaha Hong Kong mendapatkan likuiditas baru.

Peningkatan permintaan properti bertepatan dengan pemberlakuan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong pada 30 Juni, yang menurut pihak berwenang di Beijing dan pusat keuangan diperlukan untuk memastikan stabilitas dan kemakmurannya.

Namun langkah investor China ini sangat kontras dengan investor asing, yang menjauh karena kekhawatiran yang meningkat atas masa depan kota. Para pengkritik undang-undang tersebut mengatakan hal itu telah mendorong bekas koloni Inggris itu ke jalur yang lebih otoriter setelah berbulan-bulan protes demokrasi yang terkadang disertai kekerasan tahun lalu.

“Investor asing masih mangkir. Saya berbicara dengan dua dana asing baru-baru ini yang mengatakan bahwa mereka tidak akan mempertimbangkan Hong Kong saat ini karena risiko politiknya relatif tinggi sekarang, "kata Daniel Wong, CEO Midland IC&I.




TERBARU

[X]
×