Sumber: FT | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran umum perdana (IPO) Hyundai Motor India, yang merupakan IPO terbesar kedua di dunia pada 2024, resmi diperdagangkan mulai hari Selasa.
Namun, investor ritel memberikan sambutan yang dingin terhadap listing senilai US$3,3 miliar ini, seiring dengan perlambatan penjualan mobil di India.
Hyundai Motor India, sebagai unit dari Hyundai Motor Company Korea Selatan, menghadapi tantangan besar dalam menarik minat investor ritel yang skeptis terhadap valuasi tinggi perusahaan.
Sambutan Hangat dari Investor Institusi
Meskipun segmen ritel dari penawaran saham di Bursa Mumbai hanya terisi 50% pada pekan lalu, IPO ini didukung kuat oleh investor institusi besar, termasuk pemerintah Singapura, perusahaan investasi BlackRock, serta dana dari Fidelity dan Vanguard.
Baca Juga: Hyundai Telah Meraih Dana IPO dari India US$ 3,3 Miliar
Secara keseluruhan, penawaran tersebut mendapat permintaan lebih dari dua kali lipat jumlah saham yang ditawarkan hingga penutupan pada hari Kamis, dengan total nilai Rs278,7 miliar (sekitar US$3,3 miliar).
Namun, beberapa pengamat pasar menilai bahwa valuasi Hyundai Motor India terlalu tinggi. Saham perusahaan dihargai sekitar 26 kali dari pendapatan unit India, menempatkan valuasinya sekitar 40% dari kapitalisasi pasar induknya di Korea Selatan.
Menurut seorang bankir senior di Mumbai, Hyundai "tidak memberikan banyak ruang" untuk keuntungan tambahan bagi investor baru, yang menyebabkan sambutan dingin dari investor ritel.
Tantangan Pasar dan Perlambatan Penjualan Mobil
IPO Hyundai ini muncul di tengah penurunan penjualan mobil di India, yang memperburuk ketidakpastian pasar otomotif.
Indeks Nifty Auto mengalami penurunan 6,9% bulan ini, sementara Bajaj Auto, salah satu penjual sepeda motor terbesar di India, mengalami penurunan saham sebesar 13% setelah mengeluarkan peringatan penjualan. Hal ini mengindikasikan bahwa permintaan konsumen India sedang melemah akibat inflasi yang terus berlanjut.
Sementara Hyundai berencana menggunakan hasil IPO untuk memperkuat kehadiran lokalnya, termasuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperkenalkan empat model kendaraan listrik (EV), pasar otomotif India tengah berada dalam fase yang penuh tantangan.
Baca Juga: Penjualan Mobil Listrik Hyundai dan Kia Bisa Tembus 100.000 Unit di Amerika Serikat
Perlambatan penjualan selama musim festival di India menjadi faktor lain yang mempengaruhi minat investor terhadap IPO ini.
Hyundai: Pemain Utama di Pasar Otomotif India
Meskipun demikian, Hyundai Motor India tetap menjadi salah satu pemain kunci di pasar otomotif India. Dengan pangsa pasar 14,6%, Hyundai adalah produsen mobil terbesar kedua di negara tersebut, setelah Maruti Suzuki, yang menguasai hampir 40% pangsa pasar.
IPO ini juga merupakan upaya Hyundai untuk memperluas pasar globalnya setelah mengalami penurunan penjualan di China, di mana produsen domestik telah mengambil alih pangsa pasar yang signifikan dalam dekade terakhir.
Hyundai melihat India sebagai pasar yang menjanjikan, dengan populasi sebesar 1,4 miliar orang dan salah satu ekonomi besar yang tumbuh paling cepat. Data dari Society of Indian Automobile Manufacturers (SIAM) menunjukkan bahwa India baru-baru ini melampaui Jepang sebagai pasar mobil terbesar ketiga di dunia, setelah China dan Amerika Serikat.
Potensi Masa Depan dan Ambisi Hyundai di India
Menurut Lee Hang-koo dari Jeonbuk Institute of Automotive Convergence Technology, IPO Hyundai akan membantu perusahaan mempersempit jarak pangsa pasar dengan Maruti Suzuki di India.
Baca Juga: Hyundai Memulai Produksi SUV Listrik di Georgia AS
Dengan menggunakan hasil IPO untuk memperkuat posisi mereka di pasar SUV dan EV, Hyundai berharap dapat memanfaatkan peluang pertumbuhan di India yang terus berkembang.
IPO ini juga menandai langkah strategis Hyundai untuk beralih dari pasar yang jenuh seperti China dan mencari pertumbuhan di pasar alternatif yang lebih dinamis seperti India.
Dengan meningkatnya permintaan kendaraan listrik secara global dan dukungan dari investor institusional besar, Hyundai memiliki potensi besar untuk memperkuat kehadirannya di pasar otomotif India dalam jangka panjang.