Sumber: Businessinsider | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Norway's Sovereign Wealth Fund, investor saham terbesar di dunia, kini telah menjual semua sahamnya di perusahaan taipan India Adani Group.
"Dalam lima minggu sejak akhir tahun, kami telah mengurangi eksposur kami di perusahaan Adani secara signifikan, jadi hari ini untuk semua maksud dan tujuan kami tidak memiliki eksposur yang tersisa," kata Christopher Wright, Kepala Pemantauan Risiko ESG dalam konferensi pers, Kamis (9/2) seperti dilansir Markets Insider.
Fund tersebut, yang mengelola aset senilai US$ 1,4 triliun, memiliki saham di Adani Total Gas, Adani Ports & Special Economic Zone, dan Adani Green Energy pada akhir tahun 2022.
Baca Juga: Harta Kekayaan Low Tuch Kwong Terus Menyusut, Hartono Bersaudara Semakin Kaya
Sejak awal tahun 2023, Fund tersebut telah menjual saham senilai lebih dari US$ 200 juta di perusahaan-perusahaan ini, kata Wright.
“Kami telah memantau perusahaan grup Adani selama bertahun-tahun sebagai bagian dari proses pemantauan kami. Tata kelola perusahaan telah menjadi bagian dari pemantauan ini, di samping banyak topik LST lainnya,” tambahnya.
Perusahaan Grup Adani berada di bawah tekanan luar biasa sejak short seller AS Hindenburg Research merilis laporan pedas pada 24 Januari yang menuduh "manipulasi saham yang kurang ajar dan skema penipuan akuntansi" di konglomerat tersebut.
Baca Juga: Cegah Skandal Adani Terjadi di Indonesia, Jokowi Minta OJK Awasi Saham Gorengan
Grup Adani membantah tuduhan tersebut, tetapi saham tujuh perusahaannya yang terdaftar di India telah terpukul, kehilangan kapitalisasi pasar sekitar US$ 110 miliar, menurut perhitungan Reuters terbaru.
Tetapi dana kekayaan negara Norwegia telah mulai melepaskan sahamnya di perusahaan Grup Adani sejak 2014 jauh sebelum aksi jual baru-baru ini.
Baca Juga: IHSG Turun 0,45% Sepekan, Asing Justru Net buy Rp 2,52 Triliun, Cek Saham Koleksinya
Wright mengatakan dana kekayaan negara Norwegia telah melakukan divestasi dari enam perusahaan yang terkait dengan Grup Adani, terutama karena "alasan yang terkait dengan penanganan risiko lingkungan."
Grup Adani tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Insider.
Saham sebagian besar perusahaan Grup Adani menunjukkan pergerakan beragam di awal perdagangan pada hari Jumat.
Baca Juga: Kapitalisasi Pasar Grup Adani Tergerus Rp 1.681 Triliun Kurang Dari 2 Minggu
Saham perusahaan andalan konglomerat itu, Adani Enterprises, naik 1,1% setelah kehilangan sekitar setengah nilai pasarnya tahun ini sejauh ini.