Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Investor kecil atau biasa disebut mom-and-pop yang mengajukan tawaran di Ant Group dengan nilai rekor sebesar US$ 3 triliun atau setara £ 2,3 triliun tercengang setelah regulator tiba-tiba menangguhkan debut aksi korporasi terbesar di dunia.
Melansir artikel Reuters, Jumat (6/11) pihak China memblokir rencana pendaftaran bursa perusahaan teknologi finansial senilai US$ 37 miliar pada hari Selasa (3/11) lalu, dan mengagalkan debutnya di Hong Kong dan Shanghai.
Padahal sebelumnya rencana itu dijadwalkan bisa dilangsungkan pada hari Kamis (5/11). Hal itu jelas memberikan pukulan telak bagi perusahaan yang didirikan oleh miliarder dan salah satu pendiri Alibaba, Jack Ma.
Penangguhan tersebut menyusul pertemuan hari Senin antara regulator keuangan China dan pejabat Ant, termasuk Jack Ma, yang diberi tahu bahwa bisnis pinjaman online perusahaan yang menguntungkan akan menghadapi pengawasan yang lebih ketat, menurut salah seorang sumber Reuters.
Baca Juga: Regulator: Penangguhan IPO Ant Group untungkan pasar modal jangka panjang
Investor ritel di dua pasar pun sebelumnya sudah bersiap untuk menjajal rencana penawaran umum perdana atau initial public offering IPO Ant Group. Seluruh investor dari pelajar, supir taksi hingga profesional muda pun sudah berencana menggunakan tabungan mereka dan meminjam dana dari bank dan broker untuk mencicipi peluang investasi yang dianggap sekali seumur hidup.
"Saya merasa seperti saya membuat keputusan yang sangat salah," kata warga Hong Kong berusia 21 tahun dan mahasiswa Cambridge, Vincent Tse. Dia sebelumnya telah mengajukan pembelian saham Ant Group senilai HK$ 160.000 atau sekitar US$ 20.640 yang diperolehnya dari pekerjaan paruh waktu.
"Situasi ini benar-benar mengungkapkan masalah yang mendalam di pasar China dan menunjukkan kurangnya pengalaman dalam mengadakan IPO sebesar itu," kata Tse.
Dia juga menambahkan bahwa tidak akan lagi berinvestasi di Ant dan memilih untuk menginvestasikan dananya di pasar saham Amerika Serikat (AS), Eropa dan Jepang.
Di China, investor menilai lingkungan bisnis yang fluktuatif menjadi sebagai faktor utama yang membebani perkembangan Ant. Beberapa dari antara mereka mengatakan akan tetap tertarik untuk berinvestasi. "Saya mungkin akan berinvestasi lagi, hanya karena besarnya pangsa pasar yang dimiliki Ant Financial," kata seorang investor pelajar berusia 21 tahun di Beijing bernama Clementine.
Baca Juga: Produsen ganja asal Kanada Aphria mengakuisisi perusahaan bir AS senilai US$ 300 Juta
Wajar kalau investor ritel sangat tertarik untuk menjajal saham Ant Group, sebab dalam aksi korporasi ini Ant didukung oleh sejumlah besar pinjaman oleh lembaga keuangan di China Daratan dan di Hong Kong, dengan pialang di Hong Kong rela meminjamkan dana hingga miliaran dolar.
Beberapa bank di Hong Kong menawarkan leverage sebanyak 30 kali dengan tingkat bunga antara 0,4% dan 0,5% untuk jangka waktu sekitar 10 hari, menurut sumber industri perbankan Reuters.